Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pemilu Dini Inggris Akan Tentukan Masa Depan Skotlandia"

Kompas.com - 18/04/2017, 21:04 WIB

EDINBURGH, KOMPAS.com - Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyambut rencana pemilu dini Inggris Raya yang disampaikan Perdana Menteri Theresa May, Selasa pagi waktu setempat (18/4/2017).

“Pemilu ini akan menentukan masa depan Skotlandia, bagaimana arah masa depan yang akan dituju Skotlandia,” tutur Sturgeon, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Baca: Mengejutkan, PM May Umumkan Pemilu Dini di Inggris Digelar 8 Juni

Sturgeon akan menghadapi ujian apakah Partai Nasionalis Skotlandia (SNP) pimpinannya dapat mengulang pencapaian fenomenal SNP di pemilu 2015.

Ketika itu SNP secara spektakuler menyapu 56 dari 59 kursi parlemen yang dialokasikan untuk Skotlandia.

Padahal, sebelumnya partai yang mendukung kemerdekaan Skotlandia itu hanya memiliki enam kursi.

Sejak kemenangan fenomenal itu, dukungan terhadap kemerdekaan Skotlandia meningkat.

Sturgeon dan partainya juga secara perlahan tetapi aktif menyerukan referendum kedua kemerdekaan.

Referendum pertama digelar tahun 2014, namun ketika itu 55 persen rakyat Skotlandia menolaknya.

Setelah referendum Brexit Juni 2016 di mana rakyat Inggris Raya memilih meninggalkan Uni Eropa (EU), Sturgeon semakin gencar menyerukan referendum kedua.

Alasannya adalah 62 persen rakyat Skotlandia memilih bertahan di EU dan Skotlandia sudah selayaknya menentukan masa depannya sendiri.

Politisi berusia 46 tahun itu telah mengusulkan rencana referendum tahun 2018 yang ditolak oleh PM May.

Jika SNP dapat mengulangi atau bahkan meraih hasil yang lebih baik saat pemilu 8 Juni 2017 nanti, dorongan kemerdekaan berpotensi semakin kuat.

Partai Buruh sebelumnya merupakan kekuatan yang lama bercokol di Skotlandia.

Namun di pemilu 2015, partai ini dilibas SNP dan kehilangan 40 kursi, termasuk kekalahan memalukan anggota kabinet bayangan Douglas Alexander yang memegang portfolio luar negeri.

Douglas dikalahkan Mhairi Black yang menjadi anggota parlemen termuda dalam sejarah Inggris di usia 20 tahun.

Bahkan, Partai Buruh juga kehilangan kursi mantan Perdana Menteri Gordon Brown.

Partai Buruh yang saat ini hanya memegang satu kursi di Skotlandia, merupakan penentang keras kemerdekaan Skotlandia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com