Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacing Raksasa yang Langka Ditemukan di Perairan Filipina

Kompas.com - 18/04/2017, 17:08 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya para ilmuwan menemukan spesimen hidup kampang alias cacing kapal (Teredo navalis) yang langka di perairan Filipina.

Rincian dari makhluk yang bisa mencapai panjang hingga 1,5 meter dan berdiamerter 6 centimeter itu dipublikasikan sebuah jurnal ilmiah AS.

Kampang raksasa hidup dalam sebuah cangkang keras, terbenam jauh di dalam lumpur yang menjadi sumber makanannya.

Kendati keberadaannya sudah diketahui sejak bertahun-tahun, belum pernah ada spesies yang dipelajari dalam keadaan hidup sebelum ini.

Baca: Nepal Pindahkan 5 Ekor Badak Bercula Satu yang Langka

Namanya dalam bahasa Inggris adalah cacing kapal, namun makhluk ini sebenarnya adalah sebangsa moluska, dalam rumpun yang sama dengan kerang dan remis.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), spesies 'langka dan misterius' ini juga dikenal sebagai Kuphus polythamia, merupakan kerang hidup terpanjang yang dikenal manusia,

Tim ilmuwan dari AS, Filipina dan Perancis baru-baru ini menemukan dan mengumpulkan lima kampang raksasa ini di teluk Mindanao.

Sebuah video menunjukkan para ilmuwan dengan hati-hati memotong salah satu ujung cangkang kampang ini sebelum dengan lembut mengguncangkannya untuk mengeluarkannya.

Makhluk hitam panjang berlendir itu terlihat meluncur keluar dari cangkang yang berbentuk seperti tabung.

Mahluk ini tergolong rumpun kampang, yang anggotanya biasanya jauh lebih kecil dan tinggal di dalam kayu yang membusuk dan sekaligus sebagai makanannya.

Kampang raksasa ini unik bukan hanya untuk ukurannya, tetapi juga karena makannya di dalam lumpur dan sedimen laut, dengan menggunakan sejenis bakteri.

Baca: Spesies Langka, 7 Ekor Singa dan Harimau Putih Lahir di Polandia

Karenanya kampang ini memiliki sistem pencernaan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kampang lainnya.

Mahluk ini menciptakan sendiri cangkang tabung yang keras, terbuat dari kalsium karbonat, dengan mengeluarkan suatu zat.

Diciptakan juga topi keras untuk menutupi kepalanya, yang kembali diserap kampang raksasa itu ketika ingin tumbuh dan membenamkan diri lebih jauh ke dalam lumpur, kata peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com