Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Perancis Makin Diwarnai Ketidakpastian, Melenchon Penyebabnya

Kompas.com - 17/04/2017, 18:08 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Bulan lalu, para pengamat politik sangat yakin bahwa dua capres bernama Emmanuel Macron dan Marine Le Pen akan berhadapan di putaran II pemilihan presiden Perancis.

Namun, keyakinan itu mulai meluntur memasuki pekan terakhir kampanye pilpres, sebelum pemilihan putaran I digelar Minggu, 23 April mendatang.

Melesatnya sosok Jean-Luc Melenchon telah menggegerkan, bukan hanya Perancis tetapi juga Eropa.

Tidak sedikit yang dibuat terkejut bahwa politisi beraliran kiri-jauh dan berafiliasi dengan komunis itu mendadak hanya terpaut dua persen dari Le Pen yang berada di urutan dua.

Survei terakhir yang digelar BVA, seperti dilansir Reuters menunjukkan, Macron dan Le Pen masih berada di urutan pertama dan kedua dengan raihan 23 persen dan 22 persen.

Melenchon menguntit dengan 20 persen, hampir sama besarnya dengan capaikan capres lain Francois Fillon di urutan keempat.

Padahal bulan lalu, Melenchon stagnan berada di urutan keempat dengan raihan 12-14 persen.

Penampilannya yang gemilang dalam ajang debat dan popularitasnya yang melejit di kalangan pemilih pemuda, menjadikan dia bukan lagi kandidat pelengkap penderita.

Dalam sebulan anggota Parlemen Uni Eropa itu telah berhasil menjadi sosok yang diperhitungkan untuk lolos ke putaran II.

Kampanye akbarnya selalu dihadiri ribuan suporternya yang hanyut dalam retorikanya.

Melenchon pun berjanji akan melakukan referendum terhadap perjanjian Uni Eropa (EU), membawa keluar Perancis dari keanggotaan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Dia juga menyebut bakal menaikan upah minimum dan gaji pegawai negeri.

Tidak ketinggalan, Melenchon berencana menasionalisasi bank terbesar Perancis.

Ketidakpastian pilpres paling ketat dalam puluhan tahun terakhir sejarah Perancis juga disebabkan masih tingginya angka pemilih yang belum menentukan pilihan.

Hampir sepertiga pemilih Prancis belum memutuskan siapa yang akan dipilih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com