Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajang Pilpres Korsel, Pertarungan Dua Tokoh yang Pernah Bersahabat

Kompas.com - 17/04/2017, 15:49 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Kampanye pemilihan presiden Korea Selatan resmi dimulai Senin (17/7/2017). Kampanye akan berlangsung selama tiga pekan hingga hari pemungutan suara tanggal 9 Mei 2017.

Pilpres kali ini diikuti oleh 15 kandidat, mengalahkan rekor 12 kandidat di pilpres 2012.

Namun pertarungan sesungguhnya hanya akan terjadi antara dua kandidat favorit, Moon Jae-in dan Ahn Cheol-soo.

Moon dan Ahn saat ini bersaing ketat di sejumlah jajak pendapat di mana keduanya saling silih berganti memimpin.

Survei terakhir yang digelar akhir pekan lalu oleh Joong Ang Ilbo menunjukan Moon unggul sangat tipis dengan 38,5 persen berbanding 37,3 persen yang diraih Ahn.

Seperti diberitakan laman Korea Times, Moon, sudah lama menjadi favorit untuk menjadi presiden baru Negeri Ginseng.

Pria yang merupakan mantan pengacara hak asasi manusia dan kepala staf mantan Presiden Roh Moo-hyun itu pernah menjadi capres lima tahun silam. Namun, ketika itu dia dikalahkan oleh Park Geun-hye.

Sosok yang merupakan representasi kaum liberal ini populer di kalangan pemilih muda.

Keunggulannya di jajak pendapat dipertahankan sejak awal tahun ini.  Elektabilitasnya melesat sejak mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon memutuskan untuk tidak bersaing di ajang ini.

Skandal politik dan pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye meroketkan sosok Moon yang dipandang sebagai politisi yang bersih.

Namun, jalan Moon menuju Blue House (istana kepresidenan Korsel) tidak sesemulus yang dibayangkan.

Sosok Ahn yang ironisnya merupakan mantan sekutu politiknya mendadak melesat di survei dalam sebulan terakhir.

Ahn, taipan software komputer juga merupakan perwakilan aliran politik liberal.

Kedua orang ini sejatinya pernah tergabung di partai yang sama. Bahkan Ahn memilih mengalah mundur dari bursa capres demi Moon, lima tahun lalu.

Hubungan kedua sahabat itu memburuk di tahun 2015 dan akhirnya Ahn memilih keluar dari partai dan mendirikan partainya sendiri, Partai Rakyat awal tahun 2016.

Konglomerat berusia 55 itu sebelumnya tertinggal jauh dari Moon di survei. Namun, dia mampu meraup suara dari pemilih independen dan konservatif yang anti-Moon yang memandang Ahn sebagai sosok baru.

Ahn juga dinilai lebih keras dalam masalah keamanan nasional terutama menghadapi tetangga Korea Utara.

Moon dinilai terlalu lunak dan rencana rekonsiliasinya dengan rejim Kim Jong-un menjadi bulan-bulanan.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com