Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Gunung Tambora Berakhir

Kompas.com - 17/04/2017, 15:43 WIB
Ervan Hardoko

Editor

KOMPAS.com - Salah satu bencana alam paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah dunia adalah letusan Gunung Tambora pada 1815 yang secara total, langsung atau tidak langsung, menewaskan 100.000 orang.

Gunung berapi itu mulai "mengamuk" pada 5 April 1815 dengan mengeluarkan letusan yang amat kuat.

Begitu dahsyatnya, letusan itu hingga suaranya bisa didengar di Makassar yang berjarak 380 kilometer dari Sumbawa.

Suara letusan Tambora juga konon bisa didengar warga Batavia bahkan hingga terdengar di Ternate yang berjarak 1.400 kilometer dari Sumbawa.

Pada 6 April, hujan abu menyelimuti Jawa Timur dengan suara letusan yang masih terus terdengar hingga 10 April 1815.

Warga di Pulau Sumatera yang berjarak 2.600 kilometer juga mendengar letusan Tambora. Namun, mereka awalnya menduga bahwa itu adalah suara letusan meriam.

Pada 10 April 1815, letusan Tambora semakin intensif yang mengubah seluruh gunung itu menjadi cairan api yang mengalir.

Letusan itu juga diikuti hujan batu dengan ukuran garis tengah hingga 20 centimeter, menghancurkan desa-desa di sekitar gunung itu.

Hujan abu semakin dahsyat menyelimuti Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Akhirnya letusan Tambora mereda pada 17 April 1815.

Letusan gunung ini melontarkan abu hingga hampir 40 kilometer ke angkasa dan mengakibatkan lapisan abu setinggi 1,5 meter di Sumbawa.

Diperkirakan letusan Tambora itu mencapai skala tujuh dalam Volcanic Explosivity Index (VEI) yang melontarkan 41 kilometer kubik batuan yang jika ditimbang berbobot setidaknya 10 miliar ton.

Letusan ini juga menghasilkan sebuah kaldera dengan panjang 6-7 kilometer dan kedalaman hingga 700 meter.

Sebelum meletus Gunung Tambora memiliki ketinggian 4.300 meter dan merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia saat itu.

Setelah erupsi, tinggi Tambora tingga 2.851 meter atau kira-kira dua pertiga dari tinggi semula.

Akibat letusan Tambora ini, semua vegetasi di Sumbawa musnah. Pepohonan yang tumbang bercampur dengan abu dan batuan tersapu ke lautan.

Berbagai jenis benda yang tersapu ke laut itu kemudian membentuk tumpukan "sampah" sepanjang kurang lebih lima kilometer.

Sementara itu, soal korban tewas sangat bervariasi tergantung dari sumber  yang mengabarkan, tetapi penghitungan moderat memperkirakan setidaknya 70.000-100.000 orang tewas baik di Sumbawa atau tempat-tempat lain.

Letusan Gunung Tambora juga mengakibatkan perubahan iklim di dunia. Setahun setelah letusan, debu hasil letusan Tambora mengakibatkan musim dingin panjang di Eropa yang kerap disebut "tahun tanpa musim panas".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com