Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kembalinya Lenin dari Pengasingan

Kompas.com - 16/04/2017, 11:30 WIB

Setelah Revolusi Rusia 1905 yang menghasilkan sistem politik multi partai dan parlemen, Lenin pulang kampung.

Revolusi yang diwarnai pemogokan massal di seluruh wilayah Kekaisaran Rusia berakhir setelah Tsar Nicholas II menjanjikan reformasi.

Dalam reformasi itu termasuk mengadopsi konstitusi dan mendirikan parlemen yang terdiri atas para wakil rakyat yang dipilih.

Namun, setelah kondisi kembali terkendali, Tsar Nicholas II membekukan sebagian besar hasil reformasi. Alhasil, pada 1907, Lenin terpaksa kembali mengasingkan diri.

Lenin menentang Perang Dunia I yang pecah pada 1914. Dia menilai perang itu semata adalah konflik para imperialis.

Sehingga dia meminta semua prajurit proletar agar mengarahkan senjata mereka kepada para pemimpin kapitalis yang mengirim mereka ke parit kematian di garis depan.

Perang Dunia I merupakan sebuah bencana. Korban di pihak Rusia jauh lebih besar dibanding negara lain yang terlibat perang itu.

Selain itu, akibat perang ini, perekonomian Rusia hancur. Pada Maret 1917 kerusuhan dan pemogokan pecah di Petrogran karena kelangkaan makanan.

Tentara yang moralnya ambruk bergabung dengan rakyat yang mogok dan pada 15 Maret Tsar Nicholas II dipaksa menyerahkan tahtanya, sekaligus mengakhiri feodalisme Rusia yang berlangsung selama ratusan tahun.

Setelah itu, kekuasaan dibagi antara pemerintah provinsi dan soviet atau dewan militer dan pekerja.

Usai revolusi tersebut, pemerintah Jerman mengizinkan Lenin dan kawan-kawannya melintasi wilayahnya dalam perjalanan dari Swiss ke Swedia dengan menggunakan kereta api.

Berlin berharap, kembalinya tokoh sosialis anti-perang itu ke Rusia akan mengendurkan upaya Rusia dalam perang yang dilanjutkan pemerintah Rusia pasca-lengsernya Tsar Nicholas II.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com