Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Presiden Korsel Minta "Wallpaper" Sel Tahanan Diganti

Kompas.com - 15/04/2017, 09:52 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Sebuah rumah tahanan di Korea Selatan dihujani kritik setelah dituding memberik perlakuan istimea terhadap mantan presiden Park Geun-hye.

Park kini ditahan karena menghadapi sejumlah dakwaan terkait skandal suap yang membuatnya dimakzulkan pada Maret lalu.

Namun, perlakuan yang diterima Park berbeda dengan para tahanan lain. Dia diperkenankan tinggal di kantor sipir selama dua hari, sementara sel yang akan ditempati Park diperbaiki.

Sejumlah media lokal menyebut, perbaikan sel itu dilakukan atas permintaan Park yang menolak masuk ke dalam sel karena "kotor" dan dia menginginkan kertas dinding yang baru.

Mantan presiden itu juga dikabarkan ditempatkan terpisah dengan tahanan lain dalam sel yang sebenarnya dirancang untuk ditempati enam orang.

Sejumlah kalangan menuding pihak rumah tahanan memberikan perlakuan istimewa kepada Park.

Pihak rutan membantah tudingan tersebut dan mengatakan pemisahan Park dari tahanan lain merupakan keputusan yang "tak bisa dihindari" demi alasan keamanan.

Pengelola rumah tahanan itu juga mempertahankan keputusannya merenovasi sel yang akan ditempati Park sebab "wallpaper" sel tersebut belum pernah diganti sejak 2013.

Park Geun-hye dimakzulkan pada 10 Maret lalu terkait sebuah skandal korupsi yang menjerumuskan Korea Selatan ke dalam kekisruhan politik.

Mantan presiden ini dituduh memberikan keistimewaan untuk sejumlah perusahaan besar Korea Selatan dengan imbalan donasi untuk sebuah yayasan yang dikelola sahabat dekat Park.

Park resmi ditahan pada 31 maret lalu dan menurut jadwal jaksa akan mengajukan dakwaan resmi pada pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com