ZAMBOANGA CITY, KOMPAS.com - Pimpinan Abu Sayyaf paling senior, Radulan Sahiron, di selatan provinsi Filipina, berkeinginan untuk menyerah. Demikian disampaikan oleh otoritas di Filipina, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu.
Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr, Komandan Komando Mindanao Barat, kepada Philippine Star, mengatakan, Sahiron ingin menyerahkan dirinya ke otoritas setempat karena merasa dirinya sudah tua.
Sahiron disebut sebagai pimpinan paling senior Abu Sayyaf yang berbasis di provinsi Sulu. Ia bahkan sempat diburu oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dengan iming-iming imbalan 1 juta dollar AS.
"Sahiron ingin menyerah asalkan ia tidak akan diserahkan kepada negara AS atau negara lain," kata Galvez.
Kepentingan AS atas Sahiron diyakini berasal dari dugaan keterlibatan Sahiron dalam penculikan warga berkebangsaan AS, Jeffry Schilling, pada akhir 1990-an di Sulu.
Laporan soal keinginan Sahiron untuk menyerah ini datang beberapa hari setelah 11 anggota Abu Sayyaf dari Basilan dan Tawi-Tawi, telah lebih dulu menyerah.
Jumlah militan dari kelompok yang menyerah kepada penegak hukum di Filipina sudah mencapai 50 orang sejak tahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.