Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2017, 10:00 WIB
EditorErvan Hardoko

Wikipedia John Wilkes Booth, pembunuh Presiden Abraham Lincoln.

Setelah mengetahui Presiden Lincoln akan menyaksikan pertunjukan teater "Our American Cousin" di Ford's Theater pada 14 April, Booth berencana melakukan pembunuhan.

Dia berniat tak hanya membunuh Presiden Lincoln tetapi juga wakil presiden Andrew Johnson dan Menteri Luar Negeri Wiliam H Seward.

Dengan membunuh Presiden Lincoln dan dua penerusnya secara konstitusional, Booth dan rekan-rekannya berharap pemerintah AS akan terjerembab dalam kekacauan.

Pada 14 April malam, rekan Booth, Lewis T Powell menerobos masuk ke kediaman Menlu Seward dan menembaknya hingga terluka parah.

Sementara, rekan Booth yang lain, George A Atzerodt yang ditugaskan membunuh Wapres Johnson, kehilangan nyali dan kabur.

Sementara sekitar pukul 22.00, Booth masuk ke ruang VIP teater yang digunakan Presiden Lincoln dan menembak sang presiden dari belakang.

Setelah menembak, Booth melompat dari balkon dan berteriak,"Sic semper tyrannis! (Untuk para tirani), Selatan sudah membalas!"

Akibat melompat dari balkon itu, Booth menderita patah kaki tetapu dia masih mampu kabur dengan menunggang kuda.

Presiden Lincoln yang terluka dibawa ke sebuah bangunan di seberang teater. Pada puku 07.22 keesokan harinya, Lincoln resmi menjadi presiden pertama AS yang tewas dibunuh.

Angkatan darat AS langsung melakukan pengejaran dan akhirnya berhasil memojokkan Booth di sebuah gudang di dekat Bowling Green, Virginia.

Booth diduga tewas bunuh diri setelah pasukan AS membakar gudang tempat persembunyian sang pembunuh.

Delapan orang lain didakwa terlibat konspirasi pembunuhan Presiden Lincoln. Empat orang dihukum gantung dan empat lainnya dipenjara untuk waktu yang lama.

Sementara itu, Presiden Lincoln dimakamkan pada 4 Mei 1865 di Springfield, Illinois.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com