Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Induk dari Semua Bom" yang Digunakan AS di Afganistan?

Kompas.com - 14/04/2017, 09:10 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat untuk pertama kali menjatuhkan bom non-nuklir terbesar yang pernah ada di Provinsi Nangarhar, Afganistan.

Bom Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) ini kerap disebut "induk dari segala bom" itu digunakan untuk menghantam posisi ISIS di provinsi tersebut.

Lalu apakah MOAB yang dipelesetkan menjadi Mother of All Bombs itu? Sedahsyat apakah senjata yang dari tampilannya saja sudah sangat menggentarkan itu?

MOAB memiliki bobot lebih dari 10.000 kilogram alias 10 ton dan mengandung 8.194 kilogram bahan peledak di dalamnya.

Jika menghantam sasaran, maka ledakan MOAB setara dengan 11 ton TNT dengan radius dampak ledakan mencapai lebih dari 1,5 kilometer.

Meski baru digunakan di Afganistan, MOAB sudah disimpan di gudang persenjataan militer AS selama lebih dari satu dekade.

MOAB dirancang AU Amerika Serikat pada 2002 dan saat itu bom tersebut dianggap sebagai senjata non-nuklir paling mematikan yang pernah dibuat.

Namun, pada 2007 Rusia menciptakan pesaing MOAB yang dijuluki "Ayah dari segala bom" dan dianggap sebagai bom non-nuklir terdahsyat saat ini.

MOAB merupakan bom berpemandu yang bisa mengenai sasarannya dengan akurasi nyaris sempurna. Namun, bom ini harus dijatuhkan dengan menggunakan parasut dsri pesawat Hercules C-130.

Biasanya MOAB dijatuhkan ke sasaran yang lebih "empuk" misalnya gua ketimbang ke sasaran berupa infrastruktur pertahanan semacam bunker.

Jika dijatuhkan ke atas sistem terowongan, guncangan MOAB bisa menghancurkan seluruh sistem terowongan.

"Apa yang dilakukan MOAB pada dasarnya adalah mengisap seluruh persediaan oksigen dan memicu munculnya api," kata Bill Rogio, dari lembaga riste Foundation of Defence for Democracies.

"MOAB digunakan untuk menembus area di mana bom konvensional tak mampu melakukannya," tambah Roggio.

MOAB pertama kali diuji coba di pangkalan udara Eglin, Florida pada 2003. Bom itu kemudian dibawa ke Irak di masa awal konflik di negara itu tetapi tak pernah digunakan.

Bom ini dirancang untuk operasi-operasi psikologis, karena efek ledakannya yang sangat dahsyat diharapkan membuat pasukan Saddam Hussein ketakutan dan akhirnya menyerah.

Sebuah video uji coba MOAB di Eglin dirilis untuk publik sebagai upaya untuk menakut-nakuti pasukan Irak.

"Tujuannya adalah memberikan tekanan yang sangat besar sehingga Saddam Hussein mau bekerja sama," ujar mantan menteri pertahanan AS, Donald Rumsfeld.

MOAB diproduksi sebagai penggantu bom BLU-82 "Daisy Cutter" yang digunakan dalam Perang Vietnam tetapi juga sempat digunakan dalam konflik Afganistan.

Anda bisa saksikan seperti apa MOAB itu lewat video berikut:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com