DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemerintah Suriah tak lagi memiliki senjata kimia karena telah menyerahkan seluruh persenjataan yang ada saat terjadi kesepakatan di tahun 2013 silam.
Dengan demikian, tuduhan bahwa militer Suriah menggunakan senjata yang diduga mengandung zat sarin di Provinsi Idlib, hingga menewaskan puluhan warga, tidak berdasar.
Baca: Serangan Senjata Kimia Tewaskan 70 Orang di Idlib, Suriah
"Tidak ada perintah untuk melakukan serangan. Kami sudah menyerahkan semua persenjataan itu beberapa tahun lalu," kata Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Penegasan itu disampaikan Assad dalam wawancara khusus dengan AFP di Damaskus, yang dilansir Kamis malam (13/4/2017).
"Jika pun kami masih memiliki senjata semacam itu, kami tak akan menggunakannya," tegas Assad lagi.
Baca: Suriah Pakai Senjata Kimia, Menlu AS Sebut Rusia Gagal Pegang Komitmen
Di tahun 2013 tercapai kesepakatan perlucutan senjata kimia Suriah menyusul serangan yang dilakukan oleh negara itu.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama kala itu mengeluarkan ancaman serangan udara, namun tak pernah mewujudkan ancaman tersebut.
Tak berpengaruh
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.