MOSUL, KOMPAS.com - Dalam operasi besar-besaran mengusir kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dari Mosul, pasukan Irak mengandalkan sniper atau penembak jitu.
Para sniper adalah prajurit yang memiliki kemampuan khusus membunuh musuh dari tempat tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Istilah ini muncul di tahun 1770-an. Berasal dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak.
Maka, para penembak yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.
Sniper pun harus menguasai teknik bersembunyi, pengintaian, dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.
Nah, dalam upaya membersihkan Mosul dari para teroris, militer Irak pun memanfaatkan kelihaian para sniper ini.
Mereka menebar para penembak jitu ini di Mosul yang menjadi benteng pertahanan terakhir teroris ISIS.
Di kota tua Mosul barat, puluhan penembak jitu disebar di dalam gedung-gedung dan puncak-puncak gedung.
Operasi ini demi memuluskan jalan bagi pasukan Irak merangsek ke jantung pertahanan ISIS di Masjid Al-Nuri.
Di antara bangunan atau reruntuhan gedung, para sniper mencari posisi yang paling dirasa tepat untuk menembak target sasaran mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.