Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Kali Kunjungi Mar-a-Lago, Trump Habiskan Rp 43 Miliar

Kompas.com - 12/04/2017, 11:54 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejak menjabat presiden Amerika Serikat tiga bulan lalu, Donald Trump sering menghabiskan akhir pekan di resor peristirahatan miliknya, Mar-a-Lago di Florida.

Sejak menghuni Gedung Putih, Trump sudah menghabiskan tujuh akhir pekan di Mar-a-Lago, resor yang ia beli pada 1985 dan diubah menjadi tempat khusus untuk para anggota klub.

Kompleks itu terletak di Palm Beach, wilayah pesisir pantai Florida yang selalu bermandikan matahari.

Terlalu seringnya Trump berkunjung ke tempat itu membuat gusar para pembayar pajak dan menimbulkan pertanyaan tentang campur aduknya bisnis dan politik.

Pada Kamis (6/4/2017) ia kembali mengunjungi tempat berjuluk 'Gedung Putih Musim Dingin' itu guna menjamu Presiden China, Xi Jinping.

Jalan-jalan ditutup, para petugas dinas rahasia berkerumun, dan kapal perang angkatan laut berpatroli.

Aktivitas Trump tersebut membuat gusar penduduk setempat, salah satunya adalah Jorge Gonzales.

Gonzales (35) menjalankan sebuah perusahaan kecil, Skywords Advertising, dan bidang usahanya betul-betul terbatas di udara.

Maka ketika presiden melakukan kunjungan dan menerapkan zona larangan terbang sejauh 16 kilometer, Gonzalez hanya bisa termangu.

"Dulu, kalau ia datang untuk berakhir pekan di sini, kami harus menghentikan usaha kami," kata Gonzalez, yang mempekerjakan tiga pilot lainnya.

"Dan sekarang itu dilakukannya setiap akhir pekan," keluhnya.

"Sekitar 97 persen bisnis saya berlangsung setiap akhir pekan, dan saya meraup penghasilan sebesar 80 persen antara bulan Januari dan Mei," katanya.

"Kami diperingatkan sebelumnya bahwa Trump akan datang sebulan sekali. Dan kami tidak pernah membayangkan ia akan datang setiap akhir pekan," dia menegaskan.

Gonzalez memperkirakan ia mengalami kerugian sekitar 65.000 atau Rp 865 juta dan kehilangan sejumlah kliennya sejak Trump menjabat sebagai presiden.

"Pada tingkat bisnis seperti ini kami mungkin masih bisa bertahan hingga musim panas, tapi saya tidak bisa membayangkan apakah perusahaan kami bisa bertahan setelahnya," ujar Gonzalez.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com