CHICAGO, KOMPAS.com - CEO United Airlines Oscar Munoz, Selasa (11/4/2017), meminta maaf atas insiden diseretnya seorang penumpang dari salah satu penerbangan maskapai tersebut.
Munoz juga menjanjikan pihaknya akan menggelar evaluasi menyeluruh terkait masalah pelayanan yang diberikan staf perusahaan itu.
Permintaan maaf itu muncul setelah United Airlines menjadi bulan-bulanan di media sosial dan diolok-olok hampir di seluruh dunia.
"Saya merasa terganggu dengan kejadian dalam penerbangan ini dan saya meminta maaf kepada para pelanggan yang dipaksa turun dan kepada semua pelanggan kami," ujar Munoz.
Baca: Demi Kursi untuk Stafnya, United Airlines Seret Penumpang dari Pesawat
"Saya ingin memastikan kepada Anda semua bahwa kami akan bertanggung jawab penuh dan kami akan bekerja keras memperbaiki pelayanan kami," tambah Munoz.
Munoz menambahkan, evaluasi menyeluruh tersebut diharapkan sudah selesai dan diketahui hasilnya pada 30 April mendatang.
Sayangnya, nasi telah menjadi bubur sebab citra maskapai ini telanjur rusak dan warga menyerukan agar memboikot maskapai tersebut.
Tak hanya itu, Departemen Transportasi AS sudah menyatakan segera menggelar evaluasi, bahkan Gedung Putih juga turun tangan.
Baca: Insiden Diseretnya Penumpang United Airlines Bikin Rakyat China Berang
"Sangat jelas, jika Anda melihat videonya, cara petugas menangani masalah tersebut sangat mengganggu," kata juru sekretaris pers Gedung Putih, Sean Spicer.
Pernyataan ini sangat kontras dengan respon awal perusahaan tersebut yang terlihat justru menyalahkan penumpang sebagai pemicu insiden itu.
Media massa AS memublikasikan surat elektronik yang dikirimkan Munoz kepada para stafnya. Di dalam surat itu Munoz mengatakan penumpang itu "melawan" petugas dan "memperparah" situasi.