LUCCA, KOMPAS.com — Pertemuan para menteri luar negeri dari Kelompok 7 (G-7), negara-negara industri maju, di Lucca, Italia, Senin (10/4/2017) ini, bersiap menerapkan sanksi-sanksi baru kepada individu-individu Rusia terkait dengan dukungan Moskwa kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan, pertemuan para menteri luar negeri G-7 pada Senin hingga Selasa (11/4/2017) akan “mendiskusikan kemungkinan tentang sanksi lebih lanjut, tentu saja, terhadap beberapa tokoh militer Suriah dan Rusia” seperti dilaporkan Associated Press.
Pertemuan kelompok G-7 ini dilakukan untuk membahas tanggapan mereka terhadap serangan senjata kimia di dekat Homs, Suriah tengah, pada Jumat lalu.
Barat menuding bahwa itu dilakukan pasukan Assad – yang didukung oleh sekutunya, Rusia. Inggris termasuk salah satu negara Barat yang paling kritis dan kuat mendesak perlunya pendekatan baru yang lebih keras kepada Rusia.
Sementara Pemerintah Rusia, menurut Deutsche Welle semakin terdesak menyusul serangan senjata kimia oleh rezim Assad di Suriah.
Moskwa menganggap AS sudah melampaui batas dan ultimatum negara-negara G-7 bisa memicu perang konvensional.
Rusia dan Iran memperingatkan Presiden AS Donald Trump agar tidak melanggar "garis merah" dan mengancam bakal "bereaksi dengan kekerasan" jika Washington bersikeras melancarkan operasi militer terhadap rezim Assad di Suriah.
Pusat komando bersama yang dibentuk oleh militer Rusia, Iran, dan kelompok bersenjata yang loyal terhadap Assad mengingatkan AS agar tidak menyerang Suriah.
"Mulai sekarang kami akan merespon dengan kekerasan terhadap segala bentuk agresi dan pelanggaran dan AS mengetahui betul kemampuan kami untuk bereaksi," tulis kelompok tersebut melalui situs Ilam al-Harbi.
Sebaliknya G-7 mendesak Rusia agar mengkaji ulang dukungannya terhadap rezim Damaskus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.