Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Teror Truk Pernah Ingin Jadi "Permanent Resident" Swedia

Kompas.com - 10/04/2017, 13:52 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tersangka pelaku teror truk di Stockholm, Swedia ternyata pernah mengajukan permohonan menjadi permanent resident pada 2014.

Namun, permintaan pria yang disebut media Swedia bernama Rakhmat Akilov itu ditolak pemerintah pada 2016.

"Pada Desember tahun lalu dia mendapatkan kabar dari Badan Migrasi bahwa dia memiliki waktu empat pekan untuk meninggalkan Swedia," kata seorang perwira polisi, Jonas Hysing.

"Pada Februari 2017, kasusnya diserahkan kepada polisi, tetapi sejak saat itu tersangka menghilang," tambah Hysing.

Tersangka sudah menjadi buron polisi sejak 27 Februari setelah tak memenuhi perintah deportasi.

Polisi juga mengatakan, tersangka diketahui menunjukkan simpati dan dukungan kepada kelompok-kelompok ekstremis termasuk ISIS.

Menurut harian Aftonbladet, Akilov pernah mengunggah film propaganda ISIS ke laman Facebook-nya.

Dia juga pernah memberi "like" untuk foto orang-orang yang berlumuran darah korban bom marathon Boston pada 15 April 2015.

Sementara harian Expressen menyebut sebagian kontak Akilov di Facebook terkait sejumlah kelompok militan.

Ayah empat anak ini tinggal sendirian di Swedia sementara keluargaya masih menetap di Uzbekistan.

"Dia datang (ke Swedia) untuk bekerja sehingga dia bisa mengirimkan uang untuk keluarganya," kata seorang teman Akilov yang tak mau disebut namanya saat diwawancarai harian Aftonbladet.

Seorang perempuan yang tinggal di alamat yang sama dengan Akilov mengatakan, pria itu tidak terlihat sebagai sosok yang teradikalisasi.

"Dia tak pernah berbicara soal politik atau agama. Dia juga tak terlalu taat menjalankan agamanya," ujar sang teman.

Pierre Svenson, yang pernah mempekerjakan Akilov lewat sebuah agen selama beberapa pekan dalam sebuah proyek konstruksi di Stockholm menggambarkan pria itu sebagai sosok pendiam.

"Anda tak bisa katakan dia orang yang mudah bergaul. Kami hanya memerintahkan beberapa hal dan dia mengerjakannya. Dia tak terlalu bisa bahasa Swedia," ujar Svensson.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com