Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2017, 17:32 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Polisi Swedia, Sabtu (8/4/2017), akhirnya menangkap seorang pria yang diduga menabrakkan truk bermuatan bir ke kerumunan orang di Stockholm, Jumat dini hari.

Akibat tabrakan tersebut, empat orang tewas dan  15 orang lagi terluka. Serangan truk itu oleh Perdana Menteri Swedia disebut sebagai “aksi teror”.

Polisi menolak untuk memberikan informasi detal tentang identitas pengemudi truk dan motivasi terduga melakukan aksinya tersebut, demikian Reuters.

Pria terduga sebagai pengemudi truk hasil bajakan itu di tangkap di pinggiran Stockholm, ibu kota Swedia. Namun, radio negara itu menyebutkan, pria tersebut berasal dari Uzbekistan.

“Orang tersebut telah ditangkap sebagai pelakunya ... dalam hal ini pengemudi (truk)," kata juru bicara polisi Lars Bystrom, Sabtu ini.

Dia mengatakan, pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa ia memiliki mitra yang membantunya, meskipun sebelumnya baru satu orang yang telah ditahan.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat dini hari tersebut.

Aparat keamanan telah memperketat penjagaan di perbatasan dan membatasi arus lalu lintas melalui jembatan Oresund, yang menghubungkannya dengan Denmark.

Kendaraan toda empat sudah sering digunakan sebagai senjata untuk serangan massal. Insiden teror serupa sebelumnya pernah terjadi di Nice, Perancis; Berlin, Jerman; dan London, Inggris.

Dalam serangan di Stockholm ini, truk pengangkut bir dibajak dari Drottninggatan di pusat kota dan diserudukkan ke kerumunan orang, lalu berakhir dengan menabrak masuk ke toko terseba ada Ahlens.

Pengemudi truk lori itu sempat melarikan diri dari tengah massa di toko serba ada Ahlens.

Aparat di Stockholm mengatakan, enam orang yang mengalami luka-luka telah keluar dari rumah sakit. Sementara delapan orang dewasa dan seorang anak masih dirawat intensif.

Swedia mengibarkan bendera setengah tiang pada Sabtu ini, terutama di gedung-dedung pemerintah, termasuk gedung parlemen dan istana raja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com