STOCKHOLM, KOMPAS.com – Polisi Swedia, Sabtu (8/4/2017), akhirnya menangkap seorang pria yang diduga menabrakkan truk bermuatan bir ke kerumunan orang di Stockholm, Jumat dini hari.
Akibat tabrakan tersebut, empat orang tewas dan 15 orang lagi terluka. Serangan truk itu oleh Perdana Menteri Swedia disebut sebagai “aksi teror”.
Polisi menolak untuk memberikan informasi detal tentang identitas pengemudi truk dan motivasi terduga melakukan aksinya tersebut, demikian Reuters.
Pria terduga sebagai pengemudi truk hasil bajakan itu di tangkap di pinggiran Stockholm, ibu kota Swedia. Namun, radio negara itu menyebutkan, pria tersebut berasal dari Uzbekistan.
“Orang tersebut telah ditangkap sebagai pelakunya ... dalam hal ini pengemudi (truk)," kata juru bicara polisi Lars Bystrom, Sabtu ini.
Dia mengatakan, pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa ia memiliki mitra yang membantunya, meskipun sebelumnya baru satu orang yang telah ditahan.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat dini hari tersebut.
Aparat keamanan telah memperketat penjagaan di perbatasan dan membatasi arus lalu lintas melalui jembatan Oresund, yang menghubungkannya dengan Denmark.
Kendaraan toda empat sudah sering digunakan sebagai senjata untuk serangan massal. Insiden teror serupa sebelumnya pernah terjadi di Nice, Perancis; Berlin, Jerman; dan London, Inggris.
Dalam serangan di Stockholm ini, truk pengangkut bir dibajak dari Drottninggatan di pusat kota dan diserudukkan ke kerumunan orang, lalu berakhir dengan menabrak masuk ke toko terseba ada Ahlens.
Pengemudi truk lori itu sempat melarikan diri dari tengah massa di toko serba ada Ahlens.
Aparat di Stockholm mengatakan, enam orang yang mengalami luka-luka telah keluar dari rumah sakit. Sementara delapan orang dewasa dan seorang anak masih dirawat intensif.
Swedia mengibarkan bendera setengah tiang pada Sabtu ini, terutama di gedung-dedung pemerintah, termasuk gedung parlemen dan istana raja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.