Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Rudal AS Tewaskan Sembilan Warga Sipil

Kompas.com - 08/04/2017, 09:02 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Sembilan warga sipil termasuk empat anak-anak tewas dalam serangan rudal tomahawk Amerika Serikat ke pangkalan udara militer Suriah di dekat kota Homs.

Menurut kantor berita pemerintah Suriah, SANA, Jumat (7/4/2017), warga sipil itu tewas di desa-desa dekat pangkalan udara Suriah.

SANA juga menambahkan, lebih banyak dari tujuh orang terluka dan rumah di daerah itu telah rusak parah.

Sebelumnya, Gubernur Homs Talal Barazi mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan itu. Tidak segera jelas apakah ini adalah korban dari serangan yang berbeda.

Laporan lain menyebutkan, empat orang tewas akibat serangan AS ke pangkalan militer Suriah.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk dugaan penggunaan senjata kimia di kota kecil Khan Shikhoun, Suriah, dan menyatakan WHO "khawatir" mengenai penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata di negara dicabik perang tersebut.

Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Peter Salama, mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Provinsi Idlib telah membuatnya sedih dan marah.

Khan Shikhoun, kota yang terletak di pinggir selatan Idlib dan dikuasai oposisi. Kota itu dilaporkan diserang dengan menggunakan senjata kimia beracun pada Selasa (4/4/2017) sehingga 86 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Menurut media China, WHO memperingatkan daya tampung rumah sakit di daerah itu untuk melayani keperluan orang yang cedera terbatas di tengah kekurangan obat dan kerusakan prasarana.

Organisasi yang berpusat di Geneva, Swiss, tersebut menyatakan WHO telah mengirim obat penting seperti Atropine dan Steroid untuk layanan kesehatan di daerah itu.

Para ahli yang berpusat di Turki memberi saran mengenai cara terbaik mendiagnosis dan merawat pasien yang terpengaruh.

Di Washington, Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama juga mengutuk serangan kimia "yang mengerikan" di Suriah, dan mengatakan itu tak bisa ditolerir.

Ketika berbicara dalam taklimat di Gedung Putih bersama dengan Raja Jordania Abdullah II, yang sedang berkunjung, Trump menuduh Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan gas di bagian barat-laut Suriah.

"Kematian mereka (para korban) adalah penghinaan buat umat manusia. Perbuatan keji ini oleh rezim Assad tak bisa ditolerir," kata Trump.

Trump tidak memberi perincian, tapi itu dipandang sebagai sinyal mengenai perubahan pikirannya setelah pernyataan belum lama ini oleh para pejabat AS bahwa prioritas pemerintah Trump mengenai Suriah bukan lagi menggulingkan Bashar dari kekuasaan.

Pemerintah sebelumnya AS di bawah Barack Obama berkeras Bashar tak boleh memainkan peran dalam penyelesaian krisis Suriah.

Pemerintah Portugal juga bergabung dalam mengecam serangan bahan kimia di Suriah, dan mengatakan itu adalah "bukti dari kekejaman dan konflik di negeri itu".

Kementerian Urusan Luar Negeri Portugal mengatakan dalam pernyataan bahwa penyelidikan mesti dilakukan setelah dipastikan bahwa serangan bahan kimia dilakukan di Provinsi Idlib di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com