Namun, Damaskus dan sekutunya yang melakukan operasi militers di Suriah, yakni Rusia, membantah bertanggung jawab atas serangan.
Moskwa mengatakan gas beracun yang membunuh dan mencederai warga adalah dampak kebocoran gudang senjata kimia milik oposisi yang terkena serangan udara pemerintah Suriah.
Rusia telah melancarkan serangkaian serangan udara bersama-sama dengan sekutunya, Assad, sejak September 2015.
Sementara itu milisi-milisi Iran, terutama Hezbollah dari Lebanon, juga bertempur bersama pasukan pemerintah Suriah menghadapi milisi-milisi oposisi dan milisi garis keras.
Turki juga terlibat melakukan serangan ke Suriah utara lebih dari enam bulan lalu untuk mendorong kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dan pejuang Kurdi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.