Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malala Yousafzai Jadi Utusan Perdamaian Termuda PBB

Kompas.com - 08/04/2017, 07:57 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Malala Yousafzai (19), pemenang termuda Hadiah Nobel Perdamaian, akan menjadi sosok termuda yang diangkat sebagai Utusan Perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyampaikan informasi itu pada Jumat (7/4/2017) sebagaimana dilaporkan Reuters.

Malala akan dilantik pada Senin (10/4/2017) oleh Guterres dan akan menjalankan peran untuk membantu memajukan pendidikan anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Pegiat pendidikan asal Pakistan itu muncul sebagai sosok yang menonjol ketika seorang pria bersenjata Taliban menembak kepalanya di bus sekolah pada 2012 sebagai hukuman karena Malala mendorong para perempuan untuk bersekolah – yang bertentangan dengan aturan kelompok militan itu menyangkut pendidikan bagi perempuan.

Baca juga: Malala Yousafzai, Putri Milik Dunia

Sejak itu, Malala terus berkampanye di tingkat dunia dan pada 2014 ia menjadi sosok termuda peraih Hadiah Nobel Perdamaian.

"Bahkan ketika menghadapi bahaya yang mengerikan, Malala Yousafzai telah menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan bagi hak-hak wanita, anak-anak perempuan dan semua orang," kata Guterres melalui pernyataan.

"Upayanya yang berani untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak perempuan telah menyemangati begitu banyak orang di seluruh dunia. Sekarang sebagai Utusan Perdamaian PBB kami yang termuda, Malala bisa berbuat lebih banyak untuk membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan damai."

Baca juga: Malala Raih Nobel Perdamaian

Malala, yang bersekolah di Inggris sejak ia mendapatkan perawatan medis di negara tersebut, juga telah mendirikan yayasan Malala Fund untuk mendukung proyek-proyek pendidikan bagi anak-anak perempuan di negara-negara berkembang.

Malala kerap menjadi pembicara di panggung global dan telah mengunjungi tempat-tempat penampungan pengungsi di Rwanda dan Kenya bulan Juli tahun lalu untuk menyoroti penderitaan yang dialami anak-anak perempuan pengungsi dari Burundi dan Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com