Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2017, 07:11 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Polisi Swedia melakukan operasi pencarian besar-besaran terhadap pengemudi truk curian yang menabrak kerumunan orang di luar sebuah toko serba ada (department store) di pusat kota Stockholm,  Jumat (8/4/2017).

Menurut polisi, serangan dengan menyerudukkan truk lori (mobil pengangkut barang) ke kerumunan orang itu terjadi pada jam sibuk, menewaskan empat orang, dan melukai 15 orang lainnya.

Kepala polisi nasional, Stefan Hector, mengatakan, berdasarkan hipotesis atas bukti yang ada bahwa insiden tersebut merupakan akibat “serangan teror”.

Seorang pria telah ditangkap terkait dengan truk tersebut. Namun, pengemudi truk masih buron, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Perdana Menteri Stefan Lofven, yang mempersingkat kunjungannya ke Swedia barat dan kembali ke Stockholm, mengatakan, ia telah meningkatkan pengawasan di perbatasan negara.

"Teroris ingin supaya kita menjadi takut, ingin kita untuk mengubah perilaku kita, ingin kita hidup tidak normal, tapi ini adalah apa yang akan kita lakukan. Jadi teroris tidak pernah bisa mengalahkan Swedia, tidak pernah," katanya.

Jika terkonfirmasi sebagai serangan teror, maka serangan itu akan menjadi serangan pertama yang paling mematikan di Swedia.

Gambar-gambar yang diambil di lokasi kejadian perkara menunjukkan, bagian depan truk lori ukuran besar dan berwarna biru itu hancur karena menabrak toko serba ada Ahlens.

Saksi menggambarkan serangan itu sebagai adegan teror dan telah membuat kepanikan hebat.

Salah satu saksi mata, yang diidentifikasi bernama Dimitris mengatakan kepada harian Aftonbladet bahwa truk "entah dari mana", sekonyong-konyong langsung menabrak ke toko serba ada  Ahlens.

"Saya tidak bisa melihat apakah ada orang yang mengemudi tapi itu di luar kendali. Saya melihat setidaknya dua orang turun dari mobil. Saya berlari menjauh secepat saya bisa," katanya.

Uni Eropa dan berbagai negara di benua itu, Jumat (7/4/2017), menawarkan bantuan dan dukungan kepada pemerintah Swedia menyusul aksi teror truk di Stockholm.

"Serangan terhadap satu negara anggota adalah serangan terhadap kita semua," kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker.

"Salah satu kota paling hidup dan berwarna di Eropa diserang oleh orang-orang yang menginginkan kota itu hancur," tambah Juncker.

Juncker menambahkan, Uni Eropa menyatakan solidaritasnya kepada rakyat dan pemerintah Swedia. Dia menambahkan Uni Eropa siap membantu negeri itu mengatasi masalah ini.

"Hati saya berada di Stockholm siang ini. Doa kami untuk para korban dan keluarga mereka," kata Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert, juga menyampaikan dukungan negaranya untuk Swedia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com