Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2017, 22:56 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Sedikitnya dua orang tewas setelah sebuah truk, bukan minibus seperti diberitakan sebelumnya, menabrak para pejalan kaki di depan sebuah pasar swalayan di Stockholm, Swedia, Jumat (7/4/2017).

Kabar itu disampaikan perdana menteri Swedia Stefan Lofven menyebut insiden ini sebagai sebuah serangan teror.

"Swedia telah diserang. Insiden ini merupakan sebuah aksi teror," kata Lofven dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.

Sementara itu, lembaga penyiaran publik SVT menyebut lima orang tewas, sedangkan radio Swedia menyebut tiga orang meninggal dunia.

Namun, polisi belum mengkonfirmasi semua pernyataan tersebut. Di sisi lain, dinas intelijen Swedia menyebut jumlah korban luka cukup banyak.

Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat kota Stockholm tersebut.

Baca: Sebuah Minibus Terjang Sekelompok Warga di Kota Stockholm

Truk itu kemungkinan besar dicuri sebelum ditabrakkan ke arah para pejalan kaki. Pabrik bir Spendrups mengatakan, salah satu truknya dibajak pada Jumat pagi.

"Itu adalah salah satu truk kami sedang mengantar barang ke sebuah restoran bernama Caliente. Saat itulah seorang pria naik ke atas truk dan membawanya pergi saat pengemudi tengah menurunkan muatan," kata juru bicara Spndrups, Marten Luth.

Para pemimpin Eropa seperi Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Finlandia Saul Niinisto langsung menyampaikan rasa bela sungkawa mereka.

Raja Swedia Carl XVI Gustaf menyampaikan rasa duka keluarga kerajaan untuk para korban tewas dan terluka.

Lokasi serangan ini tak jauh dari insiden 2010 di mana Taimour Abdulwahab, warga Swedia yang tinggal di Inggris, melakukan bom bunuh diri.

Aksi Abdulwahab itu hanya menewaskan dirinya sendiri dan melukai dua orang lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com