Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 5 Senjata Kimia Paling Berbahaya di Dunia

Kompas.com - 07/04/2017, 16:03 WIB

3. Gas moster

Gas ini juga dikenal dengan nama moster belerang. Namanya diambil dari baunya yang mirip aroma bawang putih busuk.

Gas ini termasuk senyawa yang bisa membuat kulit melepuh dan biasanya memengaruhi mata, saluran pernapasan, dan kulit korban.

Dampak gas ini sangat perlahan dan menyakitkan. Kulit korban biasanya memerah dan terasa terbakar selama beberapa jam.

Kemudian kulit korban melepuh lalu mengakibatkan sakit yang luar biasa. Mata membengkak dan kemungkinan menjadi buta beberapa jam setelah terpapar.

Jika terisap atau terhirup, korban akan mengalami bersin-bersin, suara serak, batuk darah, sakit perut, dan muntah-muntah.

Namun, gas moster ini tidak selalu mengakibatkan kematian. Saat pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I, gas moster hanya membunuh lima persen korbannya.

Meski demikian, moster menjadi senjata kimia yang paling banyak digunakan termasuk di dua perang dunia, perang saudara Yaman, dan perang Iran-Irak.

4. Phosgene

Hingga hari ini, phosgene dianggap sebagai senjata kimia paling berbahaya di dunia.

Phosgene digunakan pertama kali dengan cara dicampur dengan gas klorin pada 19 Desember 1915.

Saat itu, Jerman menjatuhkan 88 ton gas ini ke pasukan Inggris yang mengakibatkan 120 orang tewas dan 1.069 lainnya terluka.

Selama digunakan dalam Perang Dunia I, dari seluruh korban senjata kimia, 80 persennya diakibatkan gas phosgene ini.

Meski tak semematikan sarin atau VX, gas phosgene mudah dibuat sehingga senyawa berbahaya ini akhirnya diproduksi semua kubu yang berperang.

Phosgene dalam dunia industri digunakan dalam pembuatan plastik dan pestisida. Gas ini dibuat dengan cara mengekspos senyawa hidrokarbon klorin dalam suhu tinggi.

Artinya, gas ini bisa dibuat di rumah dengan cara membiarkan kloroform terpapar gas ultra violet selama beberapa hari.

Phosgene bekerja dengan cara menyerang paru-paru korban. Awalnya korban akan batuk-batuk, tercekik, sesak napas, mual, dan muntah beberapa menit setelah terpapar.

Dalam suhu dan tekanan udara ruang, gas ini nyaris tak berwarna dan berbau mirip rumput segar jika dilepaskan dalam konsentrasi rendah.

Gas ini tak mudah terbakar dan mudah menguap yang membuat gas ini tak stabil. Namun kepadatannya yang tiga kali lebih padat dibanding udara membuat phosghene bisa melayang rendah dan cocok digunakan dalam perang parit.

5. Klorin

Pada Juni 2014 para penyidik OPCW menyatakan, sejumlah serangan kimia di Suriah melibatkan gas klorin, meski pemerintahan Bashar Al Assad berjanji akan menyerahkan semua persediaan senjata kimianya.

Klorin adalah gas industrial yang mudah diperoleh dan kerap digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti pemutih kertas atau kain, membuat pestisida, mengolah karet, serta mematikan bakteri di air minum atau kolam renang.

Gas klorin berwarna hijau kekuningan dan memiliki bau yang kuat sangat mirip bau zat pemutih pakaian.

Seperti phosgene, senjata kimia berbasis klorin diciptakan agar korban tewas karena kesulitan bernapas.

Gas klorin sangat mudah didinginkan sehingga bisa disimpan dan dikirim kemana saja.

Saat dilepaskan klorin menyebar cepat dan tetap tinggal di tanah karena bobotnya yang lebih berat dibanding udara.

Meski gas ini kurang mematikan dibanding zat kimia lainnya, klorin sangat berbahaya karena mudah dibuat dan disamarkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com