KOMPAS.com - Pemerintah Turki mengatakan hasil otopsi dari para korban serangan di Suriah utara, Selasa (4/4/2017) menunjukkan senjata kimia memang digunakan dalam serangan itu.
Setelah serangan udara di Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, yang dikuasai pemberontak, sebagian korban luka-luka dibawa ke Turki.
Para korban mendapatkan perawatan, tiga di antara mereka kemudian meninggal dunia.
Namun siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas serangan yang diduga menggunakan gas beracun yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia, termasuk anak-anak?
Baca: Serangan Udara dengan Gas Beracun, 35 Warga Sipil Tewas
Apa yang terjadi?
Menurut kelompok pemantau yang berkantor di Inggris Syrian Observatory for Human Rights, 20 anak-anak dan 52 orang dewasa meninggal dunia dalam tersebut.
Rekaman gambar sesudah peristiwa itu menunjukkan warga sipil, banyak di antara mereka adalah anak-anak, mengalami sesak nafas dan mengeluarkan busa dari mulut.
Baik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun badan aman medis MSF mengatakan sebagian korban mengalami gejala-gejala yang konsisten dengan paparan zat saraf.
Para saksi mata mengatakan klinik-klinik yang merawat korban luka kemudian dijadikan sasaran serangan udara.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan