Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal Pindahkan 5 Ekor Badak Bercula Satu yang Langka

Kompas.com - 03/04/2017, 22:02 WIB

KATHMANDU, KOMPAS.com - Para pegiat lingkungan, Senin (3/4/2017), menangkap seekor badak bercula satu yang langka di Nepal sebagai bagian dari upaya meningkatkan populasi hewan terancam punah itu.

Lima ekor badak, satu jantan dan empat betina, akan dilepaskan di sebuah taman nasional di wilayah barat Nepal dalam beberapa pekan mendatang dengan harapan bisa membentuk sebuah kelompok pembiakan baru.

Sebagai yang pertama akan dilepaskan adalah seekor pejantan yang diperkirakan berusia sekitar 12 tahun, yang ditemukan di Taman Nasional Chitwan setelah pencarian selama empat jam.

"Dia adalah jantan paling dominan di kawasan ini," kata kepala taman nasional, Ram Chandra Kandel.

Tim dokter hewan, pakar lingkungan, dan para pawang berharap bisa menangkap satu ekor badak lagi sebelum mereka dikirimkan ke Taman Nasional Shuklaphanta yang berjarak 12 jam perjalanan darat.

Diperkirakan butuh satu pekan untuk menangkap dan mengangkut badak-badak lain ke habitat baru mereka yang kini sudah dihuni delapan badak lainnya.

Kelompok badak pertama dilepaskan di Shuklaphanta pada 2000, demikian penjelasan Dr Kanchan Thapa, pakar biologi dari WWF.

"Badak-badak ini akan menambah kekurangan populasi," ujar Thapa.

Ribuan ekor badak bercula satu pernah hidup di wilayah selatan Nepal, sekitar satu abad yang lalu.

Namun, perburuan dan habitat yang semakin sempit mengurangi jumlah mereka hingga tersisa 100 ekor.

Setelah perang saudara berakhir pada 2005 dan pemerintah mendorong upaya konservasi, jumlah hewan langka ini sudah meningkat menjadi 645 ekor.

Perburuan liar di Nepal juga sudah jauh menurun dengan hanya beberapa kasus dalam beberapa tahun terakhir ini.

Tahun lalu, seekor badak mati ditembak pemburu liar. Namun, petugas pemerintah berhasil menangkap sang pemburu sebelum memotong cula badak itu.

Pemerintah Nepal menjatuhkan hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda 1.000 dolar AS bagi para pemburu badak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com