Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Reni Haryati, TKW yang "Nyambi" Kuliah

Kompas.com - 03/04/2017, 17:45 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pekan lalu, sekitar 4.000-an pekerja Indonesia, sebagian besar adalah para pembantu rumah tangga, memadati halaman KBRI Singapura.

Mereka datang untuk menikmati hiburan yang disediakan dalam rangkaian peringatan 50 tahun persabahatan Indonesia-Singapura.

Selain itu, sebagian dari mereka datang untuk mengurus kartu pekerja Indonesia di Singapura (KPIS) yang diterbitkan KBRI Singapura.

Di antara para pekerja itu, Kompas.com bertemu dengan Reni Haryati (23), seorang pekerja Indonesia asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Sekilas penampilan Reni tak beda dengan para pekerja Indonesia lainnya. Namun, ada satu hal yang membuat Reni berbeda bahkan istimewa.

Di Singapura, Reni kini tak hanya bekerja tetapi juga menuntut ilmu. Tak main-main, Reni kini tercatat sebagai mahasiswa semester IV Universitas Terbuka.

"Saya memilih ilmu akuntansi karena saya bercita-cita menjadi pengusaha di masa depan," kata Reni yang sudah tujuh tahun bekerja di Negeri Singa itu.

Reni menceritakan, dia berangkat ke Singapura saat berusia 16 tahun dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Beruntung, warga Singapura yang mempekerjakan dia memberi kesempatan bagi dia untuk menimba ilmu.

Akhirnya setelah mendapatkan bea siswa dari KBRI, Rini mengambil program paket C atau setara SMA di sekolah Indonesia Singapura.

Tak berhenti di sana, Reni juga mendapat beasiswa dari Bank Negara Indonesia (BNI) untuk ikut kursus sebagai caregiver.

Lulus dari kursus ini, Reni berpeluang untuk mencari pekerjaan sebagai perawat orang lanjut usia atau orang sakit.

"Gajinya lebih besar dibanding PRT yaitu sekitar 650 dolar Singapura (Rp 6,1 juta) sebulan," ujar Reni.

Meski sudah mengantungi ijazah sebagai caregiver, Reni harus menghabiskan sisa kontraknya sebagai PRT hingga kurang lebih dua tahun ke depan.

Nampaknya, Reni memang ingin mengejar masa depan lebih baik. Di sela-sela waktu kerjanya kini dia menjadi mahasiswa Universitas Terbuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com