Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Meledak di Sebuah Pasar di Pakistan, 6 Tewas

Kompas.com - 31/03/2017, 15:35 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com - Sedikitnya enam orang tewas dan 50 lainnya terluka setelah sebuah bom meledak di sebuah pasar di kawasan kesukuan Pakistan, Jumat (31/3/2017).

Militer Pakistan mengatakan, telah mengirimkan sebuah helikopter untuk mengevakuasi korban luka dari Parachimar, ibu kota distrik Kurram.

"Enam orang tewas akibat ledakan di dekat sebuah masjid Syiah di pasar Parachinar," kata Moeen Begun, seorang dokter bedah di sebuah rumah sakit pemerintah.

"Jumlah korban tewas sangat mungkin bertambah dan kami masih terus menerima korban luka," tambah dia.

Jamaat-ul-Ahrar (JuA), sebuah faksi dari kelompok Tehreek-e-Taliban atau Taliban Pakistan, mengaku berada di balik ledakan tersebut.

Parchinar adalah lokasi pertama serangan besar kelompok militan pada 2017, berupa ledakan bom yang menewaskan 24 orang pada Januari lalu.

Kurram adalah salah satu distrik kesukuan semi-otonomi yang diperintah dengan menggunakan hukum dan adat istiadat setempat.

Distrik ini bentrokan sektarian antara umat Sunni dan Syiah kerap terjadi. Umat Syiah berjumlah 20 persen dari sekitar 200 juta warga Pakistan.

Pada Februari lalu, sebuah gelombang kekerasan menewaskan 130 orang di seluruh Pakistan.

Gelombang serangan itu, sebagian besar diklaim ISIS atau Taliban Pakistan, termasuk bom bunuh diri di Lahore yang menewaskan 14 yang juga diklaim JuA.

Serangkaian serangan itu melunturkan optimisme seteah negeri itu nampaknya berhasil mendapat kemajuan signifikan dalam perang melawan militansi yang sudah berlangsung selama 15 tahun.

AD Pakistan yang kuat menggelar pemberantasan militan di seluruh negara dan menutup sementara perbatasan dengan Afganistan yang dituduh menjadi tempat berlindung para militan.

Para politisi Pakistan juga memutuskan untuk memperpanjang pengadilan militer rahasia yang mengadili warga sipil pelaku aksi teror.

Undang-undang tersebut sebenarnya berakhir pada Januari lalu dan sejak saat itu sudah 12 orang digantung dan 149 orang lainnya menunggu giliran eksekusi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com