Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Lima Juta Warga Suriah Sudah Melarikan Diri

Kompas.com - 31/03/2017, 13:25 WIB

GENEVA, KOMPAS.com - Badan Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNCHR mengumumkan tonggak sejarah baru setelah enam tahun perang saudara Suriah berkecamuk.

Badan tersebut, seperti dilaporkan Associated Press, juga mendesak negara-negara di dunia untuk meningkatkan upaya permukiman kembali para pengungsi dan warga Suriah yang kehilangan tempat tinggal mereka.

Hingga saat ini, jumlah warga Suriah yang telah melarikan diri dari negaranya mencapai angka tinggi yang fantastis, yakni 5 juta orang.

UNHCR mengumumkan tonggak baru dalam sejarah Suriah setelah negara peserta pada konferensi Geneva berjanji “memukimkan kembali dan memfasilitasi 500.000 pengungsi” itu.

Menurut komisaris tinggi UNHCR, Filippo Grandi, ada banyak persoalan dan masalah yang dihadapi dalam menangani kasus pengungsi Suriah.

“Kami masih menghadapi banyak hal yang harus dilakukan dalam memperluas pemukiman, jumlahnya, dan hal penting lain untuk para pengungsi,” kata Grandi.

“Untuk memenuhi tantangan ini, kami tidak hanya membutuhkan tempat tambahan, tetapi juga perlu mewujudkan dengan cepat janji yang ada,” ujarnya.

Babar Baloch, juru bicara UNHCR, mengatakan, tahun lalu jumlah pengungsi masih 4,8 juta. Awal tahun ini telah menembus 5 juta pengungsi Suriah.

Menurut badan pengungsi PBB itu, diperkirakan 6,3 juta orang telah terlantar dari total populasi Suriah pada 2011 mencapai sekitar 22 juta jiwa.

Louisa Gouliamaki Separuh penduduk Suriah telah menjadi korban langsung perang saudara yang masih berkecamuk.
Turki, yang telah terlibat dalam perang Suriah, hingga sejauh ini telah menerima 47.000 pengungsi Suriah sejak Februari 2017 sehingga total menjadi 2,97 juta pengungsi, demikian Baloch.

Lebanon dan Jordania telah menampung ratusan ribu warga pengungsi Suriah.

Menurut Baloch, AS mempunyai program pemukiman terbesar di dunia, dan telah berjanji untuk menyediakan 64.000 tempat untuk warga Suriah.

Pemerintahan Trump telah berupaya untuk mengurangi program permukiman, tetapi Baloch mengatakan upaya PBB untuk membantu Suriah agar bisa dimukimkan kembali di AS sedang menghadapi persoalan di pengadilan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com