Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Upaya Pembunuhan Presiden AS Ronald Reagan

Kompas.com - 31/03/2017, 07:40 WIB

KOMPAS.com - Tanggal 30 Maret, bisa jadi merupakan salah satu hari yang tak akan dilupakan bangsa Amerika Serikat.

Pada 30 Maret 1981, terjadi percobaan pembunuhan terhadap Presiden AS Ronald Reagan yang ditembak John Hinckley Jr di luar sebuah hotel di Washington DC.

Kala itu, Presiden Reagan baru saja berpidato dalam sebuah pertemuan buruh yang digelar di Hotel Hilton, Washington DC.

Usai menghadiri acara Presiden Reagan dan para pengawalnya berjalan kembali menuju mobil untuk kembali ke Gedung Putih.

Seperti biasa, sekelompok jurnalis menanti di luar hotel mencoba untuk mendapatkan sepatah dua patah kata dari sang presiden yang mantan bintang film itu.

Tanpa diketahui siapapun, di antara para jurnalis tersebut, terselip John Hinckley Jr yang langsung menembak sebanyak enam kali ke arah Presiden Reagan.

Enam tembakan itu mengenai Presiden Reagan dan tiga orang stafnya yaitu sekretaris pers Gedung Putih James Brady, agen Secret Agent Timothy McCarthy, dan petugas polisi Washington DC Thomas Delahaney.

Setelah melepaskan tembakan, Hinckley langsung dilumpuhkan dan dibekuk para agen Secret Service.

Sementara, Presiden Reagan yang tak menyadari telah tertembak langsung dimasukkan ke dalam mobil yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Presiden Reagan tertembak di paru-paru kirinya, beruntung peluru kaliber 22 milimeter itu meleset sedikit dari jantung sang presiden.

Dalam situasi yang bisa dikatakan sebuah mukjizat, Presiden Reagan yang kala itu berusia 70 tahun dengan satu paru-paru tertembak, bisa berjalan sendiri masuk ke dalam RS Universitas George Washington.

Di saat akan menjalani pembedahan, Presiden Reagan masih menunjukkan semangat luar biasa, ketenangan, dan kemampuannya bercanda.

"Sayang, saya lupa merunduk. Tolong katakan kepada saya, kamu pendukung Partai Republik," kata Presiden Reagan kepada istrinya, Nancy.

Operasi pembedahan Presiden Reagan berlangsung selama dua jam dan setelah itu kondisi sang presiden sangat stabil.

Sehari kemudian, Presiden Reagan tetap menjalankan sebagian tugasnya sebagai pejabat eksekutif tertinggi AS.

Halaman:
Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com