Dalam situasi yang bisa dikatakan sebuah mukjizat, Presiden Reagan yang kala itu berusia 70 tahun dengan satu paru-paru tertembak, bisa berjalan sendiri masuk ke dalam RS Universitas George Washington.
Di saat akan menjalani pembedahan, Presiden Reagan masih menunjukkan semangat luar biasa, ketenangan, dan kemampuannya bercanda.
"Sayang, saya lupa merunduk. Tolong katakan kepada saya, kamu pendukung Partai Republik," kata Presiden Reagan kepada istrinya, Nancy.
Operasi pembedahan Presiden Reagan berlangsung selama dua jam dan setelah itu kondisi sang presiden sangat stabil.
Sehari kemudian, Presiden Reagan tetap menjalankan sebagian tugasnya sebagai pejabat eksekutif tertinggi AS.
Dia bahkan menandatangani sebuah undang-undang baru sambil berbaring di ranjang rumah sakit.
Pada 11 April 1981, Presiden Reagan akhirnya kembali "ngantor" di Gedung Putih dan popularitasnya usai upaya pembunuhan itu langsung melonjak.
Bahkan di saat Presiden Reagan datang ke Kongres pada akhir April, dia disambut layaknya pahlawan yang baru kembali dari medan perang.
Saat itu, Presiden Reagan nampaknya sudah sepenuhnya pulih dari luka tembak yang dideritanya.Namun, di belakang panggung, dia merasakan dampak akibat percobaan pembunuhan itu.
Korban lain dari penembakan itu agen Secret Service Timothy McCarthy, dan petugas polisi Thomas Delahaney pulih dari luka mereka.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan