Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Jadi Tempat Pelacuran di Kopenhagen

Kompas.com - 31/03/2017, 06:50 WIB

"Jadi kami atasi dengan ini," katanya sambil melambaikan sebongkah busa empuk berwarna pelangi.

Ketika Sexelance mulai beroperasi pada bulan November 2016, Michael tidak terlalu yakin akan keberhasilannya.

Awalnya, orang-orang enggan untuk menggunakannya, terutama para klien. Tapi sekarang tempat itu sudah digunakan 45 kali dan Michael mengatakan bahwa orang-orang menjadi lebih nyaman dengan gagasan tersebut.

Ia menawarkan berbagai ide dengan sentuhan humor yang enteng dan lucu, seperti bagaimana pekerja seks akan senang "mendandani" ambulans dengan tirai, cermin, dan karpet merah di dinding.


Namun, dalam melakukannya Michael sepenuhnya serius. Ini bukan pertama kalinya ia menggunakan ambulans tua untuk membantu apa yang ia sebut 'minoritas jalanan,' di Kopenhagen, dan inisiatif pertamanya adalah mendengarkan pendapat orang.

Serupa dengan Sexelance, ada juga sebuah ambulans tua Jerman tahun 1990-an, yang disebut disebut Fixelance. Ambulans tua ini dijadikan tempat untuk mengonsumsi obat-obatan bagi para pencandu narkoba dengan menyediakan juga dokter dan perawat serta dilengkapi perlengkapan, seperti jarum bersih dan Naxalone, penangkal untuk overdosis heroin.

Tidak seperti Sexelance, aktivitas di dalam ambulans ini berlangsung cepat. Ada delapan orang yang menyuntikkan heroin dalam tiga jam pertama operasinya.

Tidak seperti Sexelance, Michael mengalami banyak tentangan dari pihak berwenang. Dua rencana dia yang lain untuk membangun ruang pemakaian narkoba permanen dihentikan oleh otoritas.

Namun, Fixelance terus dijalankan pada tahun 2011 dengan 100 relawan dan meski diwarnai ketegangan di hari pertama, Fixelance mencapai apa yang Michael inginkan.

Hal ini mendorong pemerintah untuk mengubah kebijakan terkait penggunaan narkoba di Denmark pada 2012 dan kini di Denmark ada lima fasilitas permanen yang disebut "fixerum" atau "ruang mengonsumsi narkoba".

Fasillitas yang pertama di Kopenhagen merupakan yang terbesar di dunia, sedangkan Fixelance ambulans asli itu kini dipamerkan di Museum Nasional Denmark.

Sejauh ini belum ada laporan soal orang yang mengalami overdosis fatal di ruang-ruang itu di mana pun di dunia.

Selain pengoperasian dua jenis ambulans itu, Michael juga menerbitkan sebuah majalah yang disebut Ilegal! yang diedarkan di jalan-jalan di Kopenhagen pada tahun 2013.

Majalah ini dijual oleh para pencandu narkoba dan isi dari majalah ini disusun oleh para relawan, agar para pencandu bisa mendapatkan dana untuk mengonsumsi obat-obatan. Ini adalah sebuah gagasan yang ditentang oleh sejumlah warga, kata Michael.

Tujuan Michael menerbitkan majalah ini adalah untuk menantang apa yang ia anggap prasangka orang bahwa para pengguna narkoba adalah orang-orang yang harus dikurung karena kebiasaan mereka.

"Konsekuensi dari sistem politik kita saat ini adalah bahwa para pengguna narkoba seringkali harus mencuri untuk membiayai kebiasaan mereka," katanya.

"Kami berusaha untuk membuat orang-orang ini, yang menderita kecanduan, untuk mengurangi tindak pidana yang mereka lakukan. Ya, mereka mungkin membeli narkoba dengan uang hasil pidana, namun begitulah kenyataan hidup."

Majalah ini bermaksud membuat para penjualnya lebih bermartabat dengan menjajakan majalah kepada orang-orang yang benar-benar ingin membelinya.

Oleh karena itu, kualitas majalah sangat tinggi, dan para penjual akan mendapatkan laba sebesar sekitar Rp 33.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com