Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2017, 07:50 WIB
EditorErvan Hardoko

LONDON, KOMPAS.com - Kepolisian Inggris mengatakan, tidak menemukan bukti Khalid Masood, pelaku serangan di Westminster, London, pekan lalu, memiliki kaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Al Qaeda.

Pejabat senior unit antiterorisme, Neil Basu menegaskan, tidak ada bukti yang mendukung spekulasi bahwa Masood mengalami radikalisasi saat mendekam di penjara pada 2003.

"Tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut," kata Basu.

Ia mengatakan, serangan yang menewaskan empat orang ini menggunakan mobil dan pisau sebagai senjata.

Berdasarkan fakta ini disimpulkan aksi Masood didasarkan pada teknologi rendah, didasarkan pada teknik dengan ongkos yang tidak mahal.

Serangan yang berlangsung pada Rabu (22/3/2017) pada pukul 14.40 tersebut hanya berlangsung selama 82 detik.

Masood memacu kendaraan dengan kecepatan hingga sekitar 122 kilometer per jam lalu  menabrak sejumlah orang di trotoar Jembatan Westminster, menabrak pagar kompleks gedung parlemen sebelum menikam seorang anggota polisi.

Pria berusia 52 tahun ini kemudian tewas ditembak oleh aparat keamanan bersenjata yang menjaga gedung parlemen..

Masood terlahir dengan nama Adrian Elms kemudian mengadopsi nama keluarga ayah tirinya Ajao. Belakangan ia mengubah namanya menjadi Khalid Masood.

ISIS mengklaim bahwa Masood adalah "salah satu tentaranya" namun Neil Basu menepis klaim ini.

"Ia meniru metode serangannya dari serangan lain ... ada kesan bahwa 'ISIS berperan di sini' terkait dengan metode serangan dan juga sasaran yang ia pilih yaitu warga sipil dan polisi," kata Basu dalam wawancara dengan program BBC, Panorama.

"Tapi saya tak punya informasi bahwa ia membahas rencana serangannya dengan pihak-pihak lain," kata Basu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com