"Kasus ini historik - ia bukan bagian dari cakupan intelijen. Tidak ada laporan intelijen terkait tujuan atau rencananya," kata May.
Pejabat kepolisian Mark Rowley mengatakan, "Kemungkinan ada orang yang memiliki keprihatinan terhadap Masood namun tak enak mengungkapkan karena sejumlah alasan, tapi mereka mereka dapat memberitahu kami."
Rowley juga mengatakan keamanan di gedung parlemen akan dikaji ulang dan akan diubah bila perlu.
Komentar di media sosial
Dari sekitar 80 juta kicauan terkait Khalid Masood, unggahan Nathan Lean, penulis buku The Islamophobia Industry, termasuk yang paling banyak mendapat tanggapan.
"Disayangkan, setelah serangan #parlemen, sejumlah orang meneriakkan "MUSLIM!" dan bukan mengungkapkan duka atau berupaya memahami," tulis Lean.
"Bila Anda bukan Khalid Masood, Anda TIDAK bertanggung jawab atas serangan di Parlemen, London," kicaunya lagi.
Sejumlah tanggapan terkait kicauan Lean termasuk yang menyebutnya "Anda sedikit naif (atau sedikit bodoh) untuk tidak menyebutkan ini bukan serangan teror Islamis."
"Dan apa kemungkinan lainnya? Lihat realita," tulis netizen lain.
Tagar #WeAreNotAfraid (kami tidak takut) dan juga London is open (London terbuka) banyak kicauan menyusul serangan terparah di London dalam 12 tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.