MOSKWA, KOMPAS.com – Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai pihak bertanggung jawan atas serangan ke pangkalan militer Rusia di Chechnya.
Kelompok Intelijen SITE yang biasa memantau jaringan komunikasi kalangan teroris di dunia maya, Jumat (24/3/2017), mengatakan, ISIS adalah dalang serangan mematikan enam anggota Garda Nasional Rusia di Chechnya.
Enam penyerang menyatroni "sebuah pangkalan Garda Nasional Rusia di dekat desa Naurskaya, Grozny barat laut, Chechnya," demikian pernyataan ISIS yang dipantai Kelompok Intelijen SITE.
"Mereka terlibat bentrok dengan menggunakan senjata-senjata ringan selama beberapa jam,” kata ISIS dalam pernyataannya itu, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Pernyataan sebut menyebutkan, semua penyerbu tewas dalam serangan yang juga menewaskan enam tentara Rusia itu.
Garda Nasional Rusia didirikan tahun lalu. Salah satu kompi pasukan dalam negeri ini didirikan untuk mempertahankan daerah perbatasan dan memerangi kelompok ekstremis.
Pasukan Garda Nasional berada langsung di bawah Presiden Vladimir Putin dan memiliki beberapa pangkalan atau markas di daerah-daerah yang bergolak seperti di Kaukasus Utara, termasuk di Chechnya.
Dalam sebuah pernyataan, Garda Nasional mengatakan, pemberontak berusaha untuk menerang markas mereka di tengah kabut tebal pada sekitar pukul 02.30 waktu setempat atau pukul 08.30 WIB.
Namun, kedatangan mereka langsung diendus oleh petugas jaga yang lalu melepaskan tembakan. “Enam penyerang pun tumbang,” kata Garda Nasionald dalam pernyataannya.
“Selama pertempuran bersenjata itu, enam militer juga tewas dan ada yang terluka,” kata pernyatan itu tanpa merinci berapa jumlah korban luka di kalangan militer Garda Nasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.