Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror London, Sosok Pria Ramah di Mata Para Tetangganya

Kompas.com - 24/03/2017, 08:24 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Di mata orang-orang yang mengenalnya, Khalid Masood (52), pelaku serangan teror London, bukan orang berperangai buruk.

Meski pernah beberapa kali berurusan dengan hukum dan menjalani hukuman penjara, Masood banyak dikenal sebagai sosok religius dan tak pernah berbicara kasar.

"Anda tak akan bisa menemui dia di rumah pada hari Jumat, karena dia pergi untuk shalat Jumat," ujar kenalan Masood kepada Sky News.

"Dia orang baik. Saya sering melihat dia di luar rumah membereskan kebunnya," kata Iwona Romek, seorang tetangga Masood kepada harian The Birmingham Mail.

"Dia memiliki istri, seorang perempuan Asia dan seorang anak yang masih kecil," tambah Romek, beberapa media menyebut Masood memiliki tiga orang anak.

Romek mengingat, keluarga Masood tiba-tiba meninggalkan kediaman mereka di Winson Green, sebuah permukiman di wilayah barat Birmingham, sekitar Natal tahun lalu tanpa berpamitan dengan para tetangga.

Meski demikian, Romek tetap tak bisa memercayai, Masood yang dikenalnya bisa melakukan serangan yang mematikan itu.

"Kini saya khawatir orang-orang seperti Masood tinggal di sekitar saya," ujar dia.

Setelah pindah, Masood dan keluarganya tinggal di sebuah apartemen di sebelah sebuah restoran Persia dan kedai Pizza, masih di Birmingham.

"Dia mencuci mobilnya, memotong rumput di halaman rumahnya. Dia juga sangat ramah dan sopan," kata Ciaran Molloy (27), yang tinggal tak jauh dari kediaman Masood.

Lalu apa yang menyebabkan sosok pria ramah seperti Khalid Masood bisa berubah menjadi agen kematian seperti itu?

Masood memang memiliki masa lalu yang kelam. Pria yang lahir tepat di hari Natal 1964 itu sudah mengenal penjara saat berusia 18 tahun.

Dia juga dikenal memiliki berbagai nama samaran serta pernah berurusan dengan hukum dalam berbagai kasus termasuk kepemilikan senjata dan penyerangan.

Sejak terakhir kali berurusan dengan hukum pada 2003, Masood diketahui hidup "lurus" selama belasan tahun berikutnya.

Aparat keamanan menduga, Masood mulai teradikalisasi saat dia bertemu para ekstremis di dalam penjara.

Meski demikian, Masood tak pernah melakukan kegiatan yang terkait terorisme dan tak pernah diperiksa sehubungan dengan aksi-aksi terorisme.

Selain itu, usianya yang sudah melampaui setengah abad, membuat Masood menjadi anomali. Sebab selama ini mereka yang melakukan aksi serupa di berbagai tempat di Eropa selalu berusia jauh lebih muda dari Masood.

Fakta bahwa Masood, sosok seorang pria berkeluarga yang normal lalu kemudian mampu melakukan aksi maut yang mengakibatkan kematian orang lain, mencemaskan sejumlah warga Inggris.

"Saya tak tahu apa yang harus saya katakan kepada anak-anak. Dia (Masood) terlihat seperti orang kebanyakan, seorang kepala keluarga, yang selalu tersenyum saat berjumpa siapa saja," ujar seorang tetangga kepada harian The Telegraph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com