Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pascal S Bin Saju
Editor

Wartawan, mendalami isu-isu internasional dan penyuka Sepak Bola

Teror di Jantung Inggris, Ramalan Itu Jadi Kenyataan

Kompas.com - 24/03/2017, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorErvan Hardoko

Tak lama setelah serangan Brussels, ISIS juga disebutkan telah menyiapkan setidaknya 400 orang untuk melakukan gelombang serangan bom bunuh diri di Eropa.

ISIS mengambangkan sistem sel teror seperti yang dilakukan di Brussels dan serangan mematikan di Paris, Perancis, November 2015, yang menewaskan 137 orang (termasuk tujuh penyerang).

Menurut para analis, para pelaku aksi kriminal itu hanya tinggal menunggu perintah terkait waktu, tempat, dan metode untuk melakukan serangan dengan korban sebanyak mungkin di Eropa. 

Jangkauan sel tersebut pun diperkirakan bergerak dengan cepat di Eropa, sekalipun ISIS tengah kehilangan kendali di Suriah dan Irak.

“Orang Barat”

Inggris kembali dalam kondisi siaga tinggi setelah serangan di Paris, dan kemudian di Brussels.

Apalagi setelah aparat intelijen di Irak mengungkapkan, berdasarkan informasi dari sumber-sumber di Raqqa, yang menjadi pusat kekhalifahan ISIS di Suriah,  bahwa kelompok teror ISIS sudah merancangkan serangan teror di Eropa sejak lama.

Otoritas keamanan di Inggris bersama negara Barat lainnya secara terbuka telah mengumumkan peningkatan keamanan di berbagai fasilitas publik pasca-serangan di Brussels.

Polisi Inggris meningkatkan patroli dan penjagaan di tempat-tempat umum dan vital di semua wilayah. Peningkatan keamanan dilakukan di simpul-simpul transportasi publik.

Pejabat kontraterorisme paling senior di Inggris, Mark Rowley, mengatakan, langkah pencegahan harus dilakukan.

Sebenarnya juga, tak lama setelah serangan di Brussels, para pemuda Molenbeek, Brussels, menerima pesan singkat di ponsel mereka yang menyerukan agar mereka "menentukan pilihan yang benar" dan "memerangi orang Barat".

Pesan ini menyusul sebuah video yang disebarkan lewat Facebook yang menampilkan para pemuda Molenbeek merayakan serangan Brussels. Video itu telah dihapus Facebook.

"Saudaraku, mengapa kalian tak memerangi orang Barat? Buatlah pilihan yang tepat dalam hidup kalian," demikian isi SMS yang ditulis dalam bahasa Perancis itu.

ISIS memang sangat ingin menyasar “orang Barat”, baik yang berada di bandar udara, stasiun kereta, kantor-kantor pemerintah, dan obyek vital lainya dalam serangan mereka.

Entah itu berada di luar Eropa dan tentu saja yang terutama yang berada di Eropa, termasuk Inggris.

Negara kerajaan itu adalah salah satu negara Eropa yang sangat dibenci ISIS karena keterlibatannya dalam berbagai perang melawan terorisme, termasuk berkoalisi dalam serangangan udara AS melawan ISIS di Irak maupun di Suriah.

 “Ramalan” Cameron

Penjagaan super ketat dilakukan di seluruh Eropa pasca-serangan Paris dan Brussels. Tidak terkecuali Inggris.

Serangan Brussels sebenarnya menjadi peringatan terakhir, terutama bagi Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com