Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2017, 05:38 WIB
EditorErvan Hardoko

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump dan PM Inggris Theresa May, Rabu (22/3/2017), menggelar pembicaraan telepon usai serangan teror di depan gedung parlemen Inggris di London.

Dalam pembicaraan telepon itu, Presiden Trump mengecam keras serangan di salah satu lokasi wisata paling populer di London tersebut.

"Kami mengecam serangan di Westminster hari ini," kata juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer.

"Kami memuji cepatnya respon dari kepolisian Inggris yang langsung menangani korban. Kami mendoakan seluruh korban insiden ini," tambah Spicer.

Sementara itu, PM Theresa May menyebut serangan tersebut adalah perbuatan seseorang yang "sakit dan tak bermoral".

"Teroris memilih melakukan serangan di jantung ibu kota kita dalam sebuah serangan terhadap nilai-nilai demokrasi Inggris," ujar May.

Berdiri di luar kediaman resmi di Downing Street 10 usai menggelar rapat darurat, May menegaskan, Inggris tak akan tunduk di hadapan terorisme dan parlemen tetap bekerja seperti biasa.

"Kita akan melangkah maju bersama, tak akan menyerah kepada teror dan tak akan membiarkan ujaran kebencian dan kejahatan memecah belah kita," tambah May yang mengenakan gaun serba hitam.

Pejabat kontra-terorisme Inggris Mark Rowley mengatakan, serangan itu menewaskan tiga orang yaitu seorang polisi yang menjaga gedung parlemen dan dua orang yang tewas di jembatan Westminster.

Akibat insiden itu, gedung parlemen Inggris sempat ditutup selama beberapa jam dan ratusan politisi serta wisatawan dievakuasi ke Westminster Abbey dan markas kepolisian Metropolitan London yang saling berdekatan.

Serangan itu terjadi setahun setelah ISIS membunuh 32 orang dalam serangan bom di bandara dan stasiun kereta bawah tanah Brussels, Belgia.

Serangan teror terburuk di London terjadi pada 2005 setelah beberapa pengebom bunuh diri simpatisan Al Qaeda menyerang sistem transportasi kota itu dan menewaskan 52 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com