Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror di Jantung Kota London Sudah Renggut 3 Nyawa dan 20 Luka

Kompas.com - 23/03/2017, 05:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Tiga orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam aksi serangan teror yang terjadi di London, Inggris, Rabu (22/3/2017).

Updated: Korban Serangan Teror di London Bertambah, 4 Orang Tewas dan 40 Luka

Seorang pria melintas di jalur pejalan kaki di depan gedung parlemen, dan lalu menikam seorang polisi sebelum menembak mati polisi tersebut. 

Serangan itu terjadi di dekat ikon Inggris Big Ben, tak jauh dari Jembatan Westminster. Kontan, para turis yang memadati areal wisata itu pun mengalihkan pandangannya ke lokasi penyerangan.

Baca: Serangan Teror di Inggris, Seorang Tewas dan Lusinan orang Terluka

Diberitakan AFP, Mobil pelaku serangan merangsek masuk ke jalur pejalan kaki di Jembatan Westminster, sebelum menabrakkannya ke pagar gedung parlemen. 

Pejabat AntiTeror Inggris Mark Rowley mengatakan, tiga korban tewas termasuk seorang polisi yang menjaga gedung parlemen dan dua orang yang berada di jembatan Westmister.

Serangan terjadi setahun setelah teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) membunuh 32 orang dalam serangan ganda di Kota Brussels, Belgia. 

Dan setahun setelah serangkaian serangan mematikan di Eropa, di mana Inggris tak pernah menjadi sasaran.

Gedung perlemen terpaksa ditutup selama beberapa jam, dan para wakil rakyat diungsikan ke dekat Westminster Abbey dan kantor pusat Kepolisian Metro London. 

Ambulan udara mengudara, dan polisi pun mengepung area di sekitar lokasi dalam radius yang luas.

Sementara wisatawan dari London Eye -sebuah ikon wisata populer di London, terjebak di ketinggian 135 meter selama lebih dari satu jam saat kejadian.

Perdana Menteri Theresa May mendeskripsikan aksi itu sebagai perbuatan orang sakit dan bejat.

Dia menyebut, teroris itu menyerang di jantung kota London, dan menjadi serangan bagi nilai demokrasi di negara tersebut. 

Berdiri di luar kediamannya di Downing Street, setelah pertemuan darurat kabinet, May menyuarakan tantangannya. 

Dia mengatakan, parlemen harus kembali menggelar sidangnya secara normal pada Kamis (23/3/2017) ini. 

"Kita semua akan bergerak maju, dan tidak akan memberi kesempatan kepada teroris, dan tak pernah memberi ruang untuk mereka menyuarakan kebencian dan iblis, hingga memecah kita," kata May.

May tampil di hadapan wartawan dengan mengenakan pakaian serba hitam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com