Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Teror, AS Bikin Aturan Baru Soal "Gadget" Bawaan Penumpang Pesawat

Kompas.com - 21/03/2017, 10:37 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para penumpang pesawat dari maskapai-maskapai tertentu harus memeriksakan piranti elektronik yang mereka bawa saat mendarat di wilayah Amerika Serikat.

Piranti elektronik yang wajib diperiksa oleh otoritas terkait adalah alat-alat yang ukurannya lebih besar dari telepon selular.

Hal tersebut akan mulai berlaku ketika aturan terbaru dari Pemerintah AS untuk mengatasi ancaman terorisme itu resmi diberlakukan.

Berdasarkan informasi yang beredar, Depatemen Keamanan Dalam Negeri AS akan mengumumkan berlakunya regulasi baru itu pada Selasa waktu setempat, atau Rabu WIB (22/3/2017).

Sebuah sumber yang dikutip Reuters, menyebutkan, Pemerintah AS mengambil bijakan itu menyusul munculnya ancaman terorisme pada beberapa pekan lalu. 

Sumber tersebut menyatakan, aturan ini akan mengikat bagi sekitar 8-10 maskapai asing.

Sementara, pejabat pemerintah yang dikutip Associated Press menyatakan aturan ini akan mulai berlaku di 10 bandara di delapan negara di Timur Tengah dan Afrika utara. 

Reuters melaporkan, penetapan aturan ini akan berlaku bagi maskapai-maskapai dari Jordan dan Arab Saudi.

Namun pejabat tersebut tak menyebut maskapai yang dimaksudkannya. 

Kendati demikian, tidak ada warga negara AS yang akan terimbas dengan aturan ini.

Mereka masih diijinkan untuk membawa piranti elektronik yang telah diperiksa, dalam ukuran yang lebih besar dari ponsel, seperti tablet, alat pemutar DVD portable, laptop, dan kamera.

CNN, yang mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tak disebutkan identitasnya, menyebut, pelarangan alat elektronik untuk penumpang dari maskapai tertentu memiliki alasan yang jelas.

Alasannya, adalah dugaan keterkaitan dengan kelompok teroris Al Qaeda di semenanjung Arab.

Selain itu juga muncul laporan dari pasukan khusus AS yang bertugas di Yaman tentang adanya ancaman terorisme terhadap AS. 

Reuters yang mencoba mengungkap laporan itu mendapat informasi tentang adanya beberapa upaya pemboman yang digagalkan dalam penerbangan maskapai ke AS. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com