Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Bekukan Praktik Ekspor Susu Manusia ke AS

Kompas.com - 20/03/2017, 19:03 WIB

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Otoritas di Kamboja membekukan praktik ekspor susu manusia ke Amerika Serikat, yang dilakukan sebuah perusahaan AS yang berpusat di Utah.

Perusahaan itu mendapatkan produk air susu ibu (ASI) dari kaum perempuan menyusui di Kamboja.

Investigasi yang dilakukan AFP mengungkap, para wanita miskin di negara itu menutupi kebutuhan mereka dengan menjual air susunya, agar memperoleh uang.

Chea Sam, seorang ibu berusia 30 tahun, mengaku sudah menjual air susunya selama tiga bulan terakhir, menyusul kelahiran anak laki-lakinya.

"Saya memompa ASI enam hari seminggu, dan saya bisa mendapatkan uang antara 7,5-10 dollar AS per hari, jumlahnya tergantung kuantitas dan kualitas ASI yang saya setor," kata dia.

"Saya miskin, dan penjualan ASI ini sangat membantu keuangan saya," sambung dia.

"Kami semua menangis ketika perusahaan itu mengumumkan adanya pembekuan usaha. Kami ingin bisnis itu bisa segera kembali," ungkap Sam.

Menurut Sam, para ibu yang biasa menjual ASI di tempat itu telah diberitahu bahwa bisnis tersebut sedang dibekukan.

Namun, wanita itu mengaku tak tahu alasan penghentiannya.

Sam mengaku mengenal setidaknya 20-an ibu yang menghasilkan uang dengan menjual ASI mereka.

Percakapan dengan Sam diperoleh pekan lalu, ketika AFP mengunjungi kantor Ambrosia Labs -perusahaan pengekspor ASI tersebut.

Kantor Ambrosia Labs tersebut berada di Stung Meanchey, sebuah kawasan miskin di pinggiran Ibu Kota Phnom Penh.

Saat didatangi, kantor yang menggunakan nama Khun Meada itu tertutup.

Sementara, Ambrosia Labs yang berpusat di Utah mengklaim sebagai perusahaan pertama di dunia yang melakukan bisnis semacam itu.

Pangsa pasar susu manusia ini adalah para ibu yang ingin melengkapi program diet untuk bayi mereka, atau para ibu yang kekurangan produksi ASI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com