Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Somalia yang Tewas Diserang di Yaman Bertambah Jadi 40 Orang

Kompas.com - 18/03/2017, 19:00 WIB

DUBAI, KOMPAS.com – Pengungsi Somalia yang tewas diserang saat kapal mereka melintasi perairan Yaman telah bertambah menjadi sedikitnya 40 orang. Sebelumnya dilaporkan 31 orang tewas.

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (18/3/2017), melaporkan, rombongan pengungsi Somalia diserang oleh sebuah helikopter tempur di lepas pantai Yaman pada Kamis (16/3/2017) .

Mohamed al-Alay, petugas penjaga pantai di wilayah Hodeidah yang dikuasai kelompok Houthi mengatakan, para pengungsi yang membawa surat jalan dari badan pengungsi PBB, UNHCR, sedang dalam perjalanan dari Yaman menuju Sudan ketika mereka diserang oleh helikopter Apache di dekat selat Bab al-Mandeb.

UNHCR menyebut dalam akun Twitter jumlah korban jiwa sedikitnya 40 orang pengungsi.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut korban jiwa 33 orang dan 29 orang lainnya terluka serta seorang penumpang yang hilang.

"Kami belum bisa mengetahui siapa yang menyerang namun para penyintas mengatakan bahwa mereka juga mendapat serangan dari kapal lain pada pukul 21.00, awak kapal menggunakan lampu dan berteriak menyebut bahwa kapal berisi warga sipil," kata perempuan juru bicara ICRC, Iolanda Jaguemet.

"Sayangnya hal itu tidak berarti apa-apa malahan satu helikopter bergabung melakukan serangan," katanya.

Shabia Mantoo, perempuan juru bicara UNHCR di Yaman membenarkan bahwa sejumlah pengungsi terbunuh.

"Kami sangat sedih oleh serangan ini, para pengungsi yang sedang dalam perjalanan menuju Hodeidah terkena dampak dari peperangan," katanya.

Seorang pelaut yang menangani kapal, Ibrahim Ali Zeyad mengatakan ada 80 pengungsi yang diselamatkan.

Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan jumlah korban lebih dari 31 orang.

. .
"Kami baru mendapat informasi akan serangan helikopter atas sebuah kapal yang meninggalkan Yaman untuk menuju Sudan," kata juru bicaranya, Joel Millman dalam jumpa pers di Geneva, Swiss.

Ia mengatakan bahwa IOM mengetahui ada 80 penyintas yang dikirim ke rumah sakit.

Eric Christopher Wyss dari ICR mengatakan, "ini pemandangan yang membuat pilu. Saya melihat ada banyak orang laki-laki dan perempuan juga anak-anak, terbunuh dengan luka-luka yang mengerikan."

Koalisi pimpinan Saudi yang bertikai dengan pasukan Houthi di Yaman mengatakan tidak melakukan operasi apa pun atau terlibat dalam kegiatan di sekitar Hodeidah pada Kamis.

Juru bicara koalisi Jenderal Ahmed al-Asseri mengatakan Hodeidah masih di bawah kendali Houthi dan pelabuhannya masih dimanfaatkan untuk menyelundupkan manusia, senjata dan serangan-serangan yang terkait dengan komunikasi di Laut Merah.

Hodeidah dikuasai pejuang Houthi dengan dukungan Iran yang menyerbu Sana’a, ibu kota Yaman pada 2014 dan mendesak pasukan pemerintah Presiden Abdu Rabbo Mansour Hadi yang mendapat dukungan Arab Saudi , melarikan diri ke pengasingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com