Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/03/2017, 19:44 WIB
EditorErvan Hardoko

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pertemuan antara para pejabat tinggi negara ternyata tak selalu berjalan dalam suasana tegang.

Senda gurau kerap muncul untuk menurunkan ketegangan dan mencairkan suasana yang kaku.

Begitu pula dalam pembicaraan antara Menteri Pertahanan AS James Mattis dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir.

Saat menyapa Al-Jubeir, Menhan Mattis mengingatkan rekannya itu akan upaya pembunuhan terhadapnya pada 2011.

"Halo, senang sekali melihat Anda dalam keadaan hidup. Orang-orang Iran mencoba membunuh Anda," ujar Mattis saat bertemu Al-Jubeir di Washington DC.

Adel al-Jubeir lolos dari percobaan pembunuhan pada 2011 saat dia menjadi duta besar Arab Saudi di Washington DC.  Rencana pembunuhan Al-Jubeir itu diyakini didalangi pemerintah Iran.

Dalam sidang di pengadilan federal di New York terungkap nama dua orang yang terlibat dalam rencana pembunuhan itu yaitu Manssor Arbabsiar dan Gholam Shakuri.

Manssor Arbabsiar kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara 25 tahun. Sedangkan Gholam yang adalah perwira Garda Revolusi Iran bisa meloloskan diri dan kembali ke negaranya.

Iran diduga kuat terlibat dalam sejumlah upaya pembunuhan diplomat Saudi dalam kurun waktu 1989-1990.

Dari serangkaian upaya itu salah satunya adalah rencana pembunuhan diplomat Saudi di Thailand, Abdullah al-Maliki, Abdullah al-Basri, Fahd al-Bahli, dan Ahmad al-Saif.

Pada 2011, Iran juga diduga terlibat dalam pembunuhan diplomat Arab Saudi Hassan al-Qahtani di kota Karachi, Pakistan.

Pada 2016, terjadi upaya pembunuhan terhadap Menteri Urusan Negara-negara Teluk Thamer al-Asbahan.

Namun upaya pembunuhan Al-Asbahan, yang waktu itu adalah duta besar Saudi utuk Irak, gagal dilakukan para milisi bersenjata Irak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke