Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militan Yunani Pengirim Bom Surat ke Jerman, Siapakah Mereka?

Kompas.com - 17/03/2017, 09:45 WIB

ATHENA, KOMPAS.com – Terbetik berita pada Kamis (16/3/2017) kemarin bahwa sebuah surat mengeluarkan ledakan kecil, dan melukai satu orang yang membukanya di Kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Paris, Perancis.

Kantor IMF untuk wilayah Eropa di ibu kota Perancis itu berada di wilayah Avenue d'lena, berdekatan dengan tempat wisata terkenal the Champs Elysees.

Siapakah pengirim bom surat itu?  Bagaimana pula surat itu lolos dari pemeriksaan ketat

kantor pos Yunani, ELTA, yang menggunakan peralatan sinar X mutakhir buatan Jerman?

Rupanya surat itu dikirim dari sebuah kelompok militan Yunani dengan tujuan kepada Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble.

Kelompok tersebut bernama Conspiracy of Fire Cells (Persekongkolan Fire Cells). Mereka pun hendak melanjutkan serangan yang disebut Rencana Nemesis.

Mereka menyatakan bertanggung jawab atas bom surat yang dikirimkan kepada Schaeuble sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (17/3/2017).

Rencana Nemesis

Bom surat itu dikirim ke Schaeuble dari sebuah cabang kantor pos di Athena namun dicegat oleh bagian penerimaan surat Kementerian Keuangan Jerman.

Kelompok itu sebelumnya juga menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian bomb surat yang dilayangkan kepada kedutaan-kedutaan asing di Athena pada 2010.

Serangan itu disebut sebagai bagian dari aksi kedua Rencana Nemesis.

"Kami masih merasa marah. Kami mengirimkan paket tersebut kepada menteri keuangan Jerman sebagai bagian dari aksi kedua Rencana Nemesis," kata kelompok itu dalam suatu pernyataan melalui internet.

 "Tidak ada yang sudah berakhir, semuanya akan diteruskan," kata mereka.

Pernyataan itu tidak memberikan keterangan rinci soal apa yang dimaksud dengan Rencana Nemesis. Kepolisian menganggap klaim tersebut sebagai pernyataan yang bisa dipercaya.

Menurut catatan Kompas.com, dalam mitologi Yunani, Nemesis adalah dewi pembalasan yang menghukum orang-orang yang telah lancang menentang para dewa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com