Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Namibia Gugat Jerman untuk Kasus Genosida Seabad Lalu

Kompas.com - 17/03/2017, 07:45 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Selama lebih dari satu abad, aksi genosida dilakukan pemerintah kolonial Jerman di wilayah namibia seolah terlupakan. 

Kini, para keluarga korban untuk pertama kalinya muncul dan mengajukan gugatan ke pengadilan di New York, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat atau Jumat WIB (17/3/2017).

Di salam salah satu bagian paling gelap dalam sejarah negara koloni di Afrika, puluhan ribu warga etnis Herero dan Nama di Namibia dibunuh para periode 1904 hingga 1908.

Jerman dan Namibia pada duta tahun lalu sempat menggelar pembicaraan mengenai deklarasi bersama terkait kasus pembantaian tersebut.

Keturunan para korban mengajukan gugatan class-action pada Januari lalu, dengan menuntut kompensasi untuk kerusakan yang tak ternilai.

Tak hanya itu, mereka pun menuntut untuk menjadi bagian dalam pembicaraan di antara kedua negara. 

Sekitar 15 orang perwakilan keturunan korban yang datang dalam sesi dengar pendapat, "memenangi" perjuangan hari ini.

Pasalnya, Hakim Laura Taylor Swain mengagendakan pertemuan lanjutan pada 21 Juli mendatang.

Tak hanya dari Namibia, para perwakilan keluarga korban tersebut terbang ke New York juga datang dari wilayah Amerika tengah. Beberapa dari mereka mengenakan pakaian adat di era penjajahan.

"Ketika saya mendengar bahwa hakim menjadwalkan pertemuan mendatang, bagi kami itu merupakan sebuah kesuksesan awal atas perjuangan kami," kata Ida Hoffmann (69), seorang wanita perwakilan etnis Nama.

"Ini merupakan tanda bahwa kami akan menang," ungkap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com