MANILA, KOMPAS.com - Gary Alejano, seorang anggota parlemen Filipina mengajukan upaya pemakzulan terhadap Presiden Rodrigo Duterte.
Upaya tersebut menyangkut terbunuhnya ribuan orang terkait kebijakan pemberantasan peredaran obat terlarang dan korupsi yang digariskan Duterte.
Pendaftaran tersebut dilakukan di Manila, Kamis (16/3/2017).
Upaya pemakzulan tetap dibukukan kendati hal itu bakal menghadapi perjuangan berat, mengingat sekutu Duterte memegang posisi mayoritas di Kongres.
Gary Alejano menyebutkan, tuntutan itu didaftarkan di Gedung Parlemen, dengan tuduhan Presiden telah melakukan pelanggaran konstitusi dan menciderai kepercayaan publik.
Menurut dia, hal itu dilakukan Duterte dalam beragam kebijakannya, termasuk perintah pembunuhan terhadap pelaku narkoba, yang berkembang menjadi aksi ekstrajudisial.
"Kami dengan sangat yakin dan percaya Presiden Duterte tidak berkapasitas untuk memegang jabatan tertinggi di negeri ini," kata dia seperti dikutip AP.
"Upaya pemakzulan adalah upaya yang legal dan diatur dalam konstitusi untuk kasus-kasus semacam itu," sambung Alejano.
Alejano sempat disebut terlibat dalam upaya kudeta yang gagal di Filipina beberapa tahun lalu.
Meskipun jumlah kelompok oposisi lebih kecil dibandingkan kelompok pendukung Duterte, Alejano mengatakan, ada kebutuhan untuk menghentikan dampak dan aksi kriminal Duterte.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.