MANILA, KOMPAS.com — Pria bersenjata telah menembak mati seorang kolumnis sebuah surat kabar kontroversial di Filipina, salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para pekerja media.
Aparat keamanan Filipina, Selasa (14/3/2017), mengatakan, Joaquin Briones, wartawan senior pada tabloid Remate, ditembak di bagian punggung pada Senin (13/3/2017) oleh dua pengendara sepeda motor di Provinsi Masbate, wilayah yang paling rawan konflik politik dan kejahatan.
Redaktur Pelaksana Remate, Lydia Buena, Selasa ini, mengatakan, ia yakin bahwa pembunuhan Briones tampaknya berkaitan dengan laporan-laporannya yang "keras menyerang".
"Dia telah menerima banyak sekali ancaman mati karena telah menulis banyak sekali artikel tentang Masbate," kata Buena kepada Agence France-Presse.
"Dia cukup tangguh. Dia mempunyai banyak musuh dalam komunitas lokal, tetapi dia jalan terus," kata perempuan redaktur pelaksana tabloid Remate itu.
"Dia cukup tangguh. Dia memiliki banyak musuh di masyarakat lokal, tetapi dia jalan terus," ucapnya.
Menurut Buena, Briones menulis artikel secara teratur, yakni tiga kali dalam seminggu, menyoroti kasus penangkapan ikan ilegal, perjudian, dan narkoba atau obat bius.
Serikat Wartawan Nasional Filipina mengatakan, Briones menjadi wartawan kedua yang dibunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte memulai bertugas pada Juni 2016.
Duterte telah menjadi sorotan internasional sejak sebelum dilantik menjadi presiden.
Kala itu, ia mengatakan, wartawan yang menerima suap atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan korupsi lainnya menjadi sasaran sah pembunuhan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.