Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajakan Bercintanya Ditolak, Perempuan Ini Potong Kemaluan Suami

Kompas.com - 12/03/2017, 13:37 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga memotong kemaluan suaminya dengan menggunakan pisau dapur karena pria itu tak mau "melayani" sang istri.

Akibat perbuatan istrinya itu, kemaluan Ved Prekash (31) nyaris putus dan mengakibatkan pria itu kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Para dokter di sebuah rumah sakit kota Ghaziabad, negara bagian Uttar Pradesh memerlukan waktu lima jam untuk menyambungkan kemaluan Ved.

"Dia dalam kondisi kritis saat tiba di rumah sakit. Kemaluannya nyaris putus dan dia kehilangan banyak darah," kata Dr Saurabh Gupta, ahli bedah di RS Jaypee.

"Kami segera melakukan pembedahan dan syukurlah kami bisa menyelamatkan baik nyawa maupun kemaluannya," ujar Gupta.

Insiden yang menimpa pengemudi taksi itu berawal ketika Rita Yadav (28), suatu malam, mengajak Ved Prakash untuk melakukan hubungan suami istri.

Namun, Ved menolak ajakan itu. Penolakan itu ternyata membuat Rita marah yang kemudian menghantam kepala suaminya menggunakan batu penggiling.

Setelah suaminya pingsan, Rita kemudian menyayat kemaluan suaminya dengan menggunakan pisau dapur dan mengunci pria itu di dalam kamar mandi.

Pada Kamis (9/3/2017), Rita menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat dan menceritakan perbuatannya kepada para polisi.

Kepada polisi, Rita mengklaim, selama 11 tahun menikah, suaminya sudah menolak berhubungan seks dengan dia dalam 10 tahun terakhir.

Akibatnya, Rita yakin suaminya itu telah memiliki perempuan simpanan.

"Dia pernah mengatakan betapa dia membenci saya. Kami bertengkar hampir setiap hari dan dia mengatakan benci melihat wajah saya. Dia selalu mengancam akan berselingkuh," kata Rita.

Inspektur Jai Prakash Chaubey, dari kantor polisi Khora mengatakan, Rita datang melaporkan semua perbuatannya kepada polisi.

"Dia mengaku curiga suaminya memiliki selingkuhan. Dia mengaku menyerang dan memotong kemaluan suaminya akibat kemarahan yang sudah memuncak," ujar Chaubey.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com