Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fashion Show" untuk Korban Serangan Cairan Asam Digelar di Banglades

Kompas.com - 08/03/2017, 14:28 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Seorang model remaja Shonali Khatun berjalan di atas catwalk sementara para penonton bersorak memberi remaja dalam ajang peragaan busana di Dhaka, Banglades.

Namun, Shonali dan beberapa model lainnya bukanlah model biasa dan tampil bukan di sebuah ajang peragaan busana biasa.

Shonali dan 14 model lainnya adalah para korban serangan cairan asam, sebuah aksi kejahatan yang banyak terjadi di negara-negara Asia Selatan.

Serangan ini biasanya dilakukan para kekasih yang marah atau pihak keluarga yang tak menerima sebuah keputusan.

Mereka ini biasanya menyiramkan cairan asam ke wajah sasarannya dengan tujuan membuat sang target mengalami cacat seumur hidup.

Peragaan busana itu, yang digelar Selasa (7/3/2017) itu, dihadiri para pecinta tren busana, para aktivis HAM, serta para diplomat termasuk dubes AS untuk Banglades.

Tujuan dari peragaan busana ini adalah menumbuhkan pemahaman warga terhadap kejahatan cairan asam.

Bagi Shonali (14), bukan sekadar ajang untuk memberdayakan dirinya, perempuan korban serangan cairan asam.

Dia diserang hanya beberapa hari setelah dilahirkan sebagai korban dari sebuah perselisihan properti yang melibatkan orangtuanya.

Hingga saat ini, di wajahnya masih terlihat bekas luka akibat serangan cairan asam belasan tahun lalu itu.

Setelah disiram, Shonali harus tinggal di rumah sakit selama tiga tahun dan menjalani delapan operasi. Pelakuya, hingga kini tak tertangkap.

"Saya sangat gembira bisa terlibat dalam acara ini. Satu hari nanti saya ingin menjadi dokter," kata dia.

Para model itu, termasuk tiga orang pria, berjalan di "catwalk", menari, dan menyanyi sambil memamerkan hasil rajutan khas Banglades.

Penyelenggara acara ini berharap lewat acara ini mereka bisa memperlihatkan bahwa para korban serangan cairan asam ini adalah bagian penting dari masyarakat.

Secara khusus, penyelenggara menggelar acara tersebut semalam menjelang peringatan Hari Perempuan Sedunia.

"Kami di sini untuk menunjukkan kekuatan dalam diri mereka. Saya mendapatan inspirasi dari mereka yang sangat berani," tambah Farah Kabir, direktur ActionAid Banglades penggelar acara itu.

Banglades berjuang mengatasi masalah ini selama beberapa dekade terakhir dan sudah menjatuhkan hukuman berat bagi pelakunya termasuk hukuman mati.

Negeri itu juga mempersiapkan dokter untuk menangani korban serangan dan mencoba menekan penjualan cairan asam.

Namun, pada 2016 sebanyak 44 orang menjadi korban serangan asam di Banglades, dan setiap tahun angka ini relatif stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com