Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Australia Ciptakan Obat Rasa Cokelat

Kompas.com - 06/03/2017, 19:00 WIB

PERTH, KOMPAS.com - Para peneliti di Yayasan dan Pusat Optimisasi Obat Rumah Sakit Anak Perth, Australia, membentuk tim untuk mengembangkan bahan farmasi yang akan melapisi rasa pahit dari obat-obatan.

Banyak obat yang digunakan sebagai prekursor untuk anestesi, yang seharusnya berfungsi menenangkan anak yang sakit, tetapi justru sering memiliki efek sebaliknya.

"Kita memiliki banyak masalah dalam memberikan obat ke anak-anak," kata dokter spesialis perawatan kulit anak, Britta Regli-von-Ungern-Sternberg.

"Dalam prosedur anestesi, sering anak-anak merasa cemas sebelum diberikan (obat), sehingga kita memberikan mereka sesuatu yang disebut premedikasi," kata dia.

"Salah satu yang paling umum adalah midazolam, yang berfungsi amat baik tapi rasanya benar-benar mengerikan," kata dia.

Regli-von-Ungern-Sternberg dan Profesor Lee-Yong Lim dari Universitas Western Australia menggabungkan keterampilan mereka untuk menciptakan produk obat berbalut cokelat.

Hal ini membantu anak-anak mendapatkan perawatan.

Mengunci mulut

Christine Donaldson, yang anak perempuannya Ruby dan Isabel menderita 'cystic fibrosis', sangat mengerti upaya yang harus dilakukan untuk membuat anak-anak untuk minum obat.

"Obat yang mereka harus minum hanya secangkir kecil, tetapi untuk memasukan obat itu ke mulut mereka, apa yang akan terjadi... mereka mengunci mulut atau meludahkan kembali," kata dia.

"Anda tidak tahu berapa sering mereka harus meminum obat itu," sambungnya.

"Menakutkan bagi anak-anak. Itu hal lain lagi, selain apa yang harus Anda lakukan untuk anak-anak tersebut.”

"Isabel harus menjalani banyak operasi dan rawat inap. Membuatnya minum obat Midazolam sangat sulit sekali," kata Donaldson.

Regli-von-Ungern-Sternberg mengatakan, masalah berlapis karena anak-anak yang sakit dan cemas sering mengalami trauma ketika dipaksa meminum obat yang pahit.

"Kita memaksa mereka menelan obat yang rasanya sangat tidak enak. Jika kita tidak melapisi obat itu, kita sebaiknya mencegah pemberian obat ini,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com