Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Donald Trump di Deretan Calon Penerima Nobel Perdamaian

Kompas.com - 03/03/2017, 07:04 WIB

OSLO, KOMPAS.com - Sebanyak 318 orang dan organisasi dicalonkan untuk menjadi peraih Nobel Perdamaian tahun ini. Demikian pernyataan Istitut Nobel, Kamis (2/3/2017).

Sejumlah nama yang muncul untuk meraih penghargaan bergengsi itu adalah kelompok sukarelawan White Helmets, Paus Fransiskus, dan Donald Trump.

Nama-nama calon kuat peraih Nobel Perdamaian selalu dirahasiakan dalam 50 tahun terakhir.

Namun, mereka yang mengajukan nama untuk menjadi kandidat bebas menyebutkan nama jagoan mereka.

Hasilnya, berbagai nama muncul selain ketiga nama di atas, tokoh seperti bloger Arab Saudi yang dipenjara Raif Badawi, dan pembocor data intelijen AS, Edward Snowden muncul ke permukaan.

Hal yang sama berlaku untuk Donald Trump yang diajukan oleh seorang warga Amerika yang tak disebutkan namanya.

Warga AS ini menginginkan Donald Trump diakui sebagai pendorong perdamaian lewat ideologi yang kuat.

Sementara itu, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), yang kerap mengkritik kebijakan Presiden Trump, kabarnya juga dinominasikan.

Sedangkan Paus Fransiskus diajukan oleh seorang anggota parlemen Norwegia karena Paus dianggap satu dari sedikit orang yang bisa menandingi Trump.

Nama Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan presiden Perancis Jacques Chirac juga muncul.

Kabar gembiranya adalah Institut Nobel akan melakukan penyaringan 215 nama individual dan 103 organisasi ini secara terbuka.

Jumlah kandidat tahun ini adalah yang terbanyak kedua sejak hadiah Nobel dibagikan pada 1901. Pada 2016, sebanyak 376 nama menjadi kandidat.

Komite Nobel diharapkan mengumumkan peraih hadiah bergengsi ini pada 6 Oktober mendatang meski tanggal ini belum terkonfirmasi.

Tahun lalu, hadiah Nobel Perdamaian jatuh ke tangan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos atas upayanya membawa perdamaian di negeri yang selama 50 tahun terakhir dirundung konflik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com